POPNEWS.ID – Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda resmi mengubah rancangan pembangunan Teras Samarinda II yang berlokasi di kawasan Pelabuhan.
Perubahan paling mencolok adalah penghapusan area parkir kendaraan yang sebelumnya direncanakan menampung 32 mobil dan 60 sepeda motor.
Wali Kota Samarinda, Andi Harun, menyampaikan bahwa keputusan ini diambil untuk menata ulang kawasan pelabuhan agar steril dari aktivitas parkir.
Seluruh kendaraan nantinya akan diarahkan untuk parkir di gedung Pasar Pagi, sementara kawasan pelabuhan hanya diperuntukkan sebagai titik drop off.
“Semua parkirnya dialihkan ke Pasar Pagi. Jadi, area pelabuhan nanti hanya untuk drop off, tidak ada lagi parkir di dalam,” tegas Andi Harun kepada awak media, Rabu (21/8/2025).
Sebagai bagian dari solusi jangka panjang, Pemkot juga akan membangun halte bus di titik awal dan akhir perjalanan.
Meskipun layanan bus kota belum tersedia saat ini, fasilitas halte tetap disiapkan sebagai bagian dari integrasi transportasi massal ke depannya.
“Kita ingin penumpang kapal yang turun bisa langsung mengakses transportasi umum. Halte disiapkan untuk integrasi, walaupun armadanya belum tersedia,” lanjutnya.
Desain terbaru Teras Samarinda II disebut masih dalam tahap penyempurnaan.
Andi Harun menegaskan bahwa Pemkot belum akan mempublikasikan detail desain sebelum semuanya matang, guna menghindari kesan tidak konsisten di mata masyarakat.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Samarinda, Hotmarulitua Manalu, menjelaskan bahwa perubahan konsep ini merupakan hasil dari studi kelayakan transportasi.
Menurutnya, langkah tersebut juga merupakan bagian dari rekayasa sosial untuk mengubah kebiasaan masyarakat yang cenderung memarkir kendaraan sembarangan.
“Dengan parkir dialihkan ke Pasar Pagi, kawasan bisa lebih tertib. Selain itu, potensi pendapatan daerah dari sektor parkir juga bisa meningkat, karena jam aktif Pasar Pagi dan Teras berbeda,” pungkasnya.
Dalam mendukung kenyamanan pengunjung, jalur penyeberangan menuju Teras Samarinda II juga akan diperlebar sekitar lima meter dan dilengkapi pagar median jalan.
Jalur khusus pejalan kaki pun akan disiapkan untuk menjamin keamanan dan kenyamanan pengguna jalan.
Teras Samarinda II dirancang sebagai kelanjutan dari ruang terbuka publik Tepian Mahakam.
Proyek ini diharapkan bukan hanya menjadi ikon baru Kota Tepian, tetapi juga sebagai upaya memperbaiki tata ruang kota dan mendorong kebiasaan warga menggunakan transportasi massal. (*)