POPNEWS.ID – Di tengah krisis geopolitik, energi, dan pangan dunia, Presiden Prabowo Subianto memastikan dirinya hadir langsung di Sidang Majelis Umum PBB ke-80. Menurut perwakilan tetap RI untuk PBB, Umar Hadi, kehadiran langsung Presiden dianggap penting untuk menyuarakan sikap Indonesia sekaligus menawarkan solusi.
“Bicara tentang keperluannya, kepentingannya dalam situasi dunia sekarang, ada keperluan nggak buat kita menyuarakan sikap dan pandangan dan kalau perlu menawarkan solusi,” kata Umar Hadi dalam konferensi pers di kantor Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI, Jakarta Pusat, Kamis (11/9/2025).
Dia mengatakan, selama 10 tahun pemerintahan sebelumnya, Jokowi tidak hadir langsung. Kali ini, Prabowo hadir langsung karena kepentingan yang berbeda untuk menyikapi kondisi dunia. Umar menyebutkan, meski Jokowi saat itu tak hadir langsung, diwakili oleh Menlu RI.
“Ya kepentingannya berbedalah mungkin, I am not in a place to judge. Tapi di tahun ini saya kira ada kepentingan untuk kita menyuarakan. Toh di tahun-tahun kemarin disuarakan oleh Menlu kan,” ucap Umar.
“Jadi enggak bisa dibilang kita enggak menyuarakan kepentingan karena selalu kita hadir pada berbagai tingkatan dan PBB kan tidak bekerja hanya pada waktu sidang majelis umum saja kan, sepanjang tahun ada pekerjaannya macam-macam. Kita doakan semuanya lancar dan apa yang menjadi kepentingan kepentingan nasional kita bisa terekspresikan dengan baik,” pungkasnya.
Setelah 10 tahun, Presiden RI tidak pernah hadir langsung di Sidang Majelin Umum PBB. Kini Prabowo Subianto dijadwalkan menyampaikan pidato di New York pada 23 September 2025, langkah yang menandai perubahan gaya diplomasi Indonesia setelah era Presiden Joko Widodo yang selalu diwakili Menteri Luar Negeri.
Sidang Majelis Umum PBB ke-80 di New York, Amerika Serikat telah dibuka pada 9 September 2025. Dua minggu setelahnya, akan digelar Debat Umum Tingkat Tinggi pada 23 September 2025.
(Redaksi)