POPNEWS.ID – Sekelompok astronom internasional berhasil menemukan sebuah bulan baru yang mengorbit planet Uranus. Satelit mungil itu diberi nama sementara S/2025 U1 dan diumumkan pada Senin (22/9/2025). Penemuan ini menambah daftar satelit alami Uranus menjadi 29 buah.
Bulan baru tersebut memiliki diameter hanya sekitar 10 kilometer. Ukurannya yang kecil membuat S/2025 U1 luput dari pengamatan wahana antariksa Voyager 2 saat melintas dekat Uranus pada tahun 1986. Keberadaan satelit ini baru berhasil dipastikan berkat kecanggihan Teleskop Luar Angkasa James Webb (JWST) milik NASA.
Tim peneliti dari Southwest Research Institute (SwRI), Colorado, mendeteksi S/2025 U1 dengan memanfaatkan Near Infrared Camera (NIRCam) JWST. Mereka melakukan sepuluh eksposur terpisah dengan durasi 40 menit untuk memperoleh citra yang cukup jelas. Kemampuan JWST dalam menangkap cahaya inframerah menjadi kunci penting yang memungkinkan pengamatan objek redup dan jauh seperti bulan baru ini.
Hasil pengamatan menunjukkan bahwa S/2025 U1 mengorbit Uranus pada lintasan melingkar sejauh 56.000 kilometer dari pusat planet. Jarak tersebut terbilang sangat dekat bila dibandingkan dengan Bulan yang mengorbit Bumi pada rata-rata 384.400 kilometer. Para astronom menduga satelit mungil ini terbentuk di posisinya saat ini dan bukan hasil tangkapan gravitasi Uranus.
Meski sudah ditemukan, nama resmi bulan ini masih menunggu keputusan dari Persatuan Astronomi Internasional (IAU). Mengacu pada tradisi sebelumnya, sebagian besar bulan Uranus dinamai dari karakter-karakter karya William Shakespeare dan Alexander Pope.
Matthew Tiscareno dari SETI Institute mengatakan bahwa penemuan ini membuka peluang baru dalam memahami sistem bulan Uranus yang unik.
“Tidak ada planet lain yang memiliki bulan sebanyak Uranus. Hubungan kompleks antara satelit dengan cincin Uranus mengisyaratkan sejarah panjang dan kacau, yang sering kali mengaburkan batas antara sistem cincin dan sistem bulan,” ujarnya dikutip dari Space.
Ia menambahkan, S/2025 U1 memiliki ukuran lebih kecil dan redup dibandingkan bulan bagian dalam Uranus yang pernah teridentifikasi sebelumnya.
“Bulan ini menyimpan lebih banyak kompleksitas yang masih perlu diungkap,” imbuhnya.
Penemuan S/2025 U1 sekaligus menegaskan peran vital JWST dalam membuka tabir rahasia tata surya. Dengan kemampuan deteksi inframerahnya, teleskop generasi baru ini memungkinkan astronom mempelajari objek-objek langit yang selama ini tersembunyi dari pengamatan teleskop konvensional.
(Redaksi)