"Sementara, RTH kebanyakan masih kepemilikan pribadi," lanjutnya.
Novan mengutarakan pendapatnya soal pengelolaan sampah dan limbah, khususnya terkait wacana peluncuran industri daur ulang oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Samarinda.
Ia menuturkan, hal ini sangat baik dan penting, mengingat Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang berada di Sambutan diprediksikan akan bertahan kurang lebih 5 tahun lagi.
"Makanya akan dibangun TPA Abadi di Batu Cermin, namun hal itu bukan solusi, harus bicara soal pengelolaan sampah organik dan non organiknya," ucapnya.
Selanjutnya, Novan juga mengungkapkan bahwa setiap hari pengangkutan sampah Kota Samarinda mencapai 600 ton per hari dengan kapasitas penduduk kurang lebih 800 ribu jiwa.
Mengantisipasi lonjakan jumlah penduduk seiring hadirnya Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, sudah sepantasnya pemkot disebut dia mempersiapkan diri sedini mungkin terkait pengelolaan sampah yang tepat.
"Hal ini perlu di ingat, jangan sampai nantinya jadi masalah yang sulit ditangani," ungkapnya. (*)