"Kendaraan dari luar ya sulit juga ya karena kita tak bisa juga mendeteksi kalau kendaraan kendaraan dari luar. Kemudian kita vonis orang luar bisa saja warga kita beli kendaraan luar kan begitu. Jadi kalau bicara mengurangi kuota ini perlu pendalaman lagi," kata Samri.
Hal ini dapat dikategorikan mengurangi kuota BBM apabila kendaraan non-KT tersebut dengan sengaja mengisi BBM untuk ditimbun.
"Kecuali memang jelas-jelas kita mengetahui persis, misalnya dari Tenggarong datang ke Samarinda khusus mengantri BBM, setelah penuh balik lagi ditimbun lagi ke sana itu bisa kita kategorikan mengurangi kuota kita," ungkapnya.
Ia menjelaskan bahwa kendaraan dengan plat non-KT tersebut sudah pasti telah membuat laporan dan mengantongi ijin dari pihak Polresta dan plat non-KT.
Hal inilah yang ia nilai, bukan penyebab utama berkurangnya kuota BBM.
"Gimana kira kira, saya kira tak mungkin ya plat luar mengurangi kuota BBM," pungkasnya. (*)