POPNEWS.ID - Kuota bahan bakar minyak bersubsidi seolah tak pernah cukup.
Antrean di SPBU yang menyediakan BBM bersubsidi seperti Pertalite dan Solar, selalu mengular.
Hal ini pula yang menjadi sorotan DPRD Samarinda.
Wakil Ketua DPRD Samarinda Komisi III, Samri Shaputra menanggapi tentang kelangkaan Bahan Bakar Minyak yang terjadi saat ini,
Ia menilai hal itu bukan disebabkan karena adanya kendaraan dari luar atau non-KT, yang menyebabkan berkurangnya kuota BBM yang dialokasikan ke wilayah Samarinda.
Hal ini disampaikan saat ditemui di Gedung DPRD Kota Samarinda pada Kamis (09/03/2023).
"Kendaraan dari luar ya sulit juga ya karena kita tak bisa juga mendeteksi kalau kendaraan kendaraan dari luar. Kemudian kita vonis orang luar bisa saja warga kita beli kendaraan luar kan begitu. Jadi kalau bicara mengurangi kuota ini perlu pendalaman lagi," kata Samri.
Hal ini dapat dikategorikan mengurangi kuota BBM apabila kendaraan non-KT tersebut dengan sengaja mengisi BBM untuk ditimbun.
"Kecuali memang jelas-jelas kita mengetahui persis, misalnya dari Tenggarong datang ke Samarinda khusus mengantri BBM, setelah penuh balik lagi ditimbun lagi ke sana itu bisa kita kategorikan mengurangi kuota kita," ungkapnya.
Ia menjelaskan bahwa kendaraan dengan plat non-KT tersebut sudah pasti telah membuat laporan dan mengantongi ijin dari pihak Polresta dan plat non-KT.
Hal inilah yang ia nilai, bukan penyebab utama berkurangnya kuota BBM.
"Gimana kira kira, saya kira tak mungkin ya plat luar mengurangi kuota BBM," pungkasnya. (*)