Mengutip CNBC, Menteri Luhut katakan bahwa isi surat dari yayasan para konglomerat itu adalah permintaan izin kepada Presiden RI agar bisa melakukan pertemuan di Bali.
Rencananya pertemuan itu akan berlangsung di April 2022 yang akan datang.
Menurut Menteri Luhut, pihak-pihak yang berencana berkumpul di Bali itu akan menggelar acara untuk membantu Indonesia dalam menangani perubahan iklim.
"Presiden tanya saya tadi malam, 'Pak Luhut kenapa mereka datang?', 'Saya juga enggak tau, pak'. Tapi mereka minta izin apakah bapak Presiden bersedia nanti bertemu dengan mereka," ujar Menteri Luhut mengulang percakannya dengan Presiden.
Dari keterangan Menteri Luhut, Presiden Joko Widodo nyatakan diri untuk hadir dalam kegiatan itu.
Acara itu, menurut Menteri Luhut, tak hanya membahas masalah perubahan iklim. Pembahasan mengenai penanganan sampah plastik dan cara membantu UMKM nasional juga akan turut dibahas dalam pertemuan itu.
"Kalau ada UMKM-nya saya bersedia Pak Luhut. Satu, dua hari pun oke'. Jadi Anda bayangkan perhatian Presiden itu, dan perhatian dunia," ujar Menteri Luhut. (Redaksi)