“Masyarakat harus berperan aktif sebagai pengawas. Penggunaan hak pilih tidak hanya soal memilih pemimpin yang tepat, tapi juga memastikan proses pemilu berjalan jujur dan adil. Ini adalah bentuk kontribusi nyata masyarakat dalam menjaga kualitas demokrasi,” tuturnya.
Andi Harun menambahkan, keterlibatan masyarakat dalam mengawal jalannya Pilkada sejak tahap kampanye hingga penghitungan suara sangat penting untuk mencegah kecurangan. Ia mengimbau kepada seluruh warga Samarinda untuk menggunakan hak pilih mereka secara bijak dan tidak tergoda oleh janji-janji politik yang tidak realistis.
“Kita ingin agar Pilkada 2024 menjadi momentum bagi masyarakat Kalimantan Timur untuk menunjukkan bahwa mereka adalah pemilih yang cerdas dan kritis. Pemilih yang tidak hanya memilih pemimpin yang baik, tetapi juga mengawal prosesnya agar Pilkada berjalan dengan bersih,” tandasnya.
Acara yang dihadiri oleh sejumlah akademisi, tokoh masyarakat, dan pegiat demokrasi ini juga menjadi ajang pertukaran gagasan untuk merumuskan strategi pencegahan konflik dan menjaga netralitas para peserta Pilkada, baik di tingkat calon kepala daerah maupun tim suksesnya.
Pada akhir acara, Andi Harun berharap diskusi semacam ini bisa direplikasi di berbagai wilayah lainnya di Kalimantan Timur. Ia menekankan bahwa partisipasi aktif dari seluruh elemen masyarakat merupakan kunci untuk mewujudkan Pilkada yang jujur, adil, dan berintegritas.
“Pilkada bukan hanya soal memilih pemimpin, tetapi juga bagaimana prosesnya mencerminkan nilai-nilai demokrasi yang kita junjung bersama. Semua pihak harus terlibat, dari penyelenggara, peserta, hingga pemilih, demi menciptakan iklim politik yang sehat,” pungkasnya.
Acara ini menjadi bagian dari rangkaian diskusi publik yang diharapkan dapat memperkuat kapasitas masyarakat dalam menghadapi Pilkada serentak 2024 serta menumbuhkan kesadaran akan pentingnya menjaga netralitas dan kualitas demokrasi di tingkat lokal.
(Redaksi)