"Terutama untuk kasus infeksi pernapasan atas, lebih banyak batuk pilek. Kalau dangue tidak pilek seperti itu," paparnya lagi.
Pada demam berdarah dengue, selain demam tinggi, bisa disertai dengan mual dan dominan ada gangguan saluran cerna.
Diikuti dengan mual dan muntah. Bisa juga dengan diare.
Sekitar 20-30 persen kasus anak bisa dengan diare.
"Tapi yang membedakan itu ya batuk pileknya lebih dominan di Covid-19, kalau dangue lebih dominan saluran cerna," tegasnya.
Ia pun menyarankan jika selama 2-3 hari tidak membaik, sebaiknya diperiksa untuk dipastikan apakah DBD atau Covid-19.
Namun beberapa kasus, pasien bisa mengalami keduanya.
"Bisa terjadi co-infeksi. Beberapa kasus sering dapatkan juga bersamaan dangue dengan Covid-19," pungkasnya. (*)