Kamis, 16 Mei 2024

Alasan Putra Orang Terkaya di Indonesia Tak Pamer Jet Pribadi dan Mobil Mewah, Ternyata...

Minggu, 20 Maret 2022 20:25

HEADSHOT - Armand Hartono putra orang terkaya di Indonesia/ Foto: IST

POPNEWS.ID - Robert Budi Hartono dan Michael Bambang Hartono masih menjadi orang terkaya di Indonesia saat ini.

Dikutip dari Forbes, kekayaan Robert Budi Hartono, mencapai 15,7 miliar dolar AS atau Rp225 triliun (kurs Rp14.300).

Kemudian untuk kekayaan Michael Bambang Hartono mencapai 14,7 miliar atau Rp210 triliun (kurs Rp14.300).

Sumber kekayaan Hartono bersaudara berasal dari puluhan perusahaan yang berada di Grup Djarum.

Perusahaan-perusahaan tersebut terdiri dari PT Djarum (rokok), PT Bank Central Asia/BCA (perbankan), Polytron (elektronik), Yuzu dan Delizio Caffino (makanan dan minuman), serta beberapa lainnya.

Ada pula perkebunan (PT Hartono Plantation Indonesia), pulp dan kertas, properti (jaringan Hotel Padma), investasi digital (GDP Venture), telekomunikasi (PT Sarana Menara Nusantara), dan jaringan ATM (PT Daya Network Lestari).

Dari keluarga mereka, ada seorang putra bungsu. 

Puta bungsu Robert Budi Hartono adalah Armand Wahyudi Hartono.

Pria yang akrab disapa Armand Hartono saat ini menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur BCA. Jabatan itu dipegang sejak 2016 hingga sekarang.

Ada hal yang sangat menarik dengan Robert Budi Hartono dan putra bungsunya, Armand Wahyudi Hartono. Kendati menyandang status sebagai nomor satu orang terkaya di Indonesia, namun keduanya tidak pernah terlihat memamerkan pesawat jet pribadi dan mobil mewah.

Hal itu sangat jauh berbeda dengan para crazy rich Indonesia lainnya yang suka memamerkan kedua kendaraan yang dianggap sangat mahal tersebut.

"Saya nih heran, bapak ini sekeluarga kan orang terkaya di Indonesia. Tapi, saya jarang melihat bapak dan keluarga naik pesawat jet pribadi?," tanya Hermanto Tanoko kepada Armand Hartono di Hermanto Tanoko Podcast.

Jawaban Armand Hartono cukup mengejutkan.

"Itu privasi pak ya," ucapnya singkat.

"Kalau kemana-mana ya sudah nyaman dengan Garuda, dengan pesawat yang ada. Ya, sudah lah," sambungnya.

Ditambahkan, meskipun dirinya adalah pemilik BCA, tapi ia bekerja sebagai seorang profesional pada bank terbesar di Indonesia tersebut.

"Saya mendapat gaji sebagai seorang profesional dan saya sama keluarga diminta hanya fokus ke BCA, tidak ke bisnis (Grup Djarum) lainnya," tegas Armand Hartono yang merupakan lulusan University of California, Amerika Serikat (AS).

Setelah lulus sarjana dari University of California, Amerika Serikat (AS) pada tahun 1996, Armand Hartono melanjutkan pendidikannya dengan mengambil Master of Science Sistem Ekonomi dan Riset Operasi di Stanford University. Ia berhasil lulus pada tahun 1997.

Setelah itu, mengawali kariernya di J.P. Morgan sebagai Analis Riset Kredit Global dan Perbankan Investasi pada 1997-19998.

Kemudian, pada 1998 hingga 2004 menjabat sebagai Direktur Keuangan PT Djarum (perusahaan rokok). Selanjutnya, di BCA sebagai Kepala Perencanaan dan Pengembangan Wilayah BCA pada tahun 2004 hingga 2009.

Pada tahun 2009, naik menjadi Direktur BCA dan pada tahun 2016 naik lagi menjadi Wakil Presiden Direktur BCA hingga sekarang.

Dikatakan Armand Hartono, dalam family office atau aturan bisnis keluarga, sudah disepakati jika ingin membuka bisnis secara pribadi harus mendapat persetujuan dari keluarga.

"Jadi, di family office (Grup Djarum), saya hanya ditugaskan di BCA dan harus fokus di situ. Saya hanya mendapat gaji di BCA karena saya adalah profesional," tuturnya.

"Kita bedakan antara profesional dan pemilik. Itu contoh di kita (Grup Djarum). Keluarga lain terserah mau aturannya gimana," ucapnya.

Armand Hartono mengungkapkan dirinya adalah turunan kesembilan dari bisnis keluarga Grup Djarum yang dimulai tahun 1917-1918.

Menurutnya, Grup Djarum baru benar-benar berkembang pada 3 generasi terakhir, mengikuti perkembangan perekonomian Indonesia yang juga berkembang.

"Pada tahun 1970-an, 1980-an, dan 1990-an (perekonomian) Indonesia berkembang. Begitu pun dengan kita (Grup Djarum). Jadi, kita itu bejo. Kita itu untung. Ya, kita beruntung hidup di zaman sekarang," tegasnya.


IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

(redaksi)

Baca berita kami lainnya di
Tag berita:
POPentertainment