Rapat dilakukan antara Komisi VII DPR RI dengan jajaran Kementerian ESDM yang dipimpin Arifin Tasrif.

Menurut Muhammad Nasir, 'Ratu Batubara' Tan Paulin menjual hasil tambang emas hitam itu ke luar negeri.

Dampaknya yang terjadi adalah infrastruktur di Kalimantan Timur menjadi rusak.

Muhammad Nasir sebutkan bahwa informasi itu dia dapatkan saat dia lakukan kunjungan kerja ke Kaltim beberapa waktu lalu.

"Ini batu curian tapi bisa dijual ke luar negeri, kan kacau nih. Semua tahu pemain batu bara dan tambangnya diambil mereka semua. Waktu kita kunjungan Kalimantan Timur ini yang dibicarakan pak. Gara-gara dia infrastruktur yang dibangun Pemda rusak semua," ujar Muhammad Nasir dalam rapat yang digelar dan disiarkan langsung di akun YouTube DPR RI.

Muhammad Nasir tambahkan bahwa batu (batubara-red) hilang terus. Muhammad Nasir lalu menyebutkan nama Tan Paulin yang dijuluki "Ratu Batubara".

Namun, Muhammad Nasir mempertanyakan pembiaran pemerintah terhadap tingkah Tan Paulin di Kaltim itu.