POPNEWS.ID - Insiden ambruknya Jembatan Kutai Kertanegara di Kalimantan Timur pada Sabtu 26 November 2011 lalu menjadi salah satu musibah nasional.
Musibah ini merenggut puluhan korban jiwa dan mengakibatkan kerusakan parah kendaraan yang melintas di atas jembatan itu.
Kini 13 tahun telah berlalu, warga Kutai Kartanegara (Kukar) mengenang peran heroik Brigjen TNI Dendi Suryadi pasca peristiwa piluh itu.
Ya, barangkali orang lupa dengan sosok Brigjen TNI Dendi Suryadi yang ternyata berperan penting dalam proses evakuasi tragedi Jembatan Kutai Kartanegara runtuh 13 tahun silam.
Kisah ini bukan terlontar dari mulutnya, namun ada kawan karib yang tengah mengenang sosok tegas nan bersahaja seorang Eks Komandan Korem (Danrem) 091 ASN Korem 091/Aji Surya Natakesuma yang membawahi 9 satuan kabupaten/kota dan 1 satuan tempur yang tersebar di wilayah Kalimantan Timur itu.
Nanang Syahrianto (59), mantan pengajar di Pondok Pesantren Timbau ingat betul saat insiden jembatan runtuh menimpa Kabupaten Kutai Kartanegara.
Kala itu, kata Nanang, Brigjen Dendi Suryadi yang masih menjabat sebagai Dandim 0906/KKR ini benar-benar menunjukkan komitmen tinggi dalam melakukan aksi pencarian terhadap para korban jembatan runtuh.
Bukan hanya diam menerima laporan, Brigjen Dendi terjun langsung ke lokasi untuk memberikan komando. Ia bahkan, ikut menyisir Sungai Mahakam demi rasa kemanusiaan.
“Saya ingat betul dan melihat sendiri, Brigjen Dendi saat itu pontang-panting mengurus semuanya bahkan sampai proses pemakaman korban yang ditemukan. Dia bahkan sampai rela tidak tidur beberapa malam,” kata Nanang, Selasa (16/7/2024).
Karena alasan tersebut, Nanang menyematkan Brigjen Dendi sebagai mantan Dandim terbaik di Tenggarong. Menurutnya, sosok Jenderal pertama berdarah Kutai itu memang tak lepas dari pribadi yang berwelas asih.
Melansir dari website tni.mil.id, Jembatan Kutai Kartanegara yang menghubungkan 2 wilayah Kecamatan Tenggarong Seberang dan Kecamatan Tenggarong hari Sabtu (26/11), secara mengejutkan runtuh.
Akibat dari insiden tersebut, jembatan yang masih berusia 10 tahun itu memakan korban jiwa sedikitnya 11 orang meninggal dunia, 40 orang luka-luka serta 33 orang dilaporkan hilang.
Runtuhnya jembatan Mahakam II di Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara begitu mengejutkan, hanya dalam hitungan detik jembatan ini ambruk tiba-tiba.
Selain Tim Independen, Tim SAR, BNPB maupun TNI tak mau ketinggalan ikut ambil bagian dan terjun langsung ke lapangan dalam proses evakuasi maupun pengamanan lokasi kejadian.
Saat itu, ada Brigjen Dendi Suryadi yang masih menjabat sebagai Dandim 0906/KKR, kemudian
Kasiops Korem 091/Aji Surya Natanegara, Danyonif 611/Awang Long serta Perwira jajaran Korem 091/Aji Surya Natanegara maupun Kodim 0906/KKR.
Selain itu, sejumlah prajurit dari Yonif 611/Awang Long, Kodim 0906/KKR dan Rai Armed 105/Tarik Jembayan juga dikerahkan untuk berjaga-jaga sambil berbaur dengan kepolisian maupun aparat lainnya.
Mereka terus berjaga di sekitar lokasi kejadian untuk membantu mengamankan jalannya evakuasi korban runtunya jembatan yang sedang berjalan.
Kilas Balik Tragedi 26 November 2011
Pada 26 November 2011, tragedi bencana konstruksi terjadi di Kabupaten Kutai Kartanegara atau Kukar, Provinsi Kalimantan Timur.
Jembatan Kukar, dengan konstruksi mirip Golden Gate di San Fransisco, ambruk dalam hitungan detik ke Sungai Mahakam.
Puluhan warga yang saat itu melintas di Jembatan yang menghubungkan Kota Samarinda dan Tenggarong Kutai Kartanegara pun tewas.
Peristiwa runtuhnya menara Jembatan Kukar tersebut terjadi pada Sabtu sore (26/11/2011). Waktu kejadian sekitar pukul 16. 20 WITA.
Bangkai Jembatan Kukar Ditarik
Jembatan Mahakam II atau Jembatan Kutai Kartanegara merupakan proyek pembangunan jembatan yang kedua di Kalimantan Timur setelah yang pertama yaitu Jembatan Mahakam I yang berada di ibukota Provinsi Kaltim, yaitu Samarinda.
Jembatan Tenggarong tergolong suspension cable bridge dan membentang sejauh 710 meter dan lebar 9 meter.
Jembatan ini merupakan penghubung antara Kota Tenggarong dan Kota Samarinda.
Fungsinya bukan sekadar sarana transportasi melainkan juga telah menjadi daya tarik wisata di Tenggarong.
Jembatan mulai dibangun pada tahun 1995 dan selesai pada 2001 dengan kontraktor PT Hutama Karya yang menangani proyek pembangunan jembatan tersebut.
Jembatan Gerbang Dayaku Kutai Kartanegara (Kukar) yang membentang di atas Sungai Mahakam dibuat serupa dengan Jembatan Golden Gate di Amerika.
Pembangunan jembatan yang menghubungan antara Tenggarong dan Tenggarong Seberang ini dilakukan setelah melakukan studi banding di Amerika.