Sabtu, 4 Mei 2024

Ramai Isu Atlet Ilegal di Porprov Berau, KONI dari 8 Daerah di Kaltim Kirim Surat Keberatan

Rabu, 30 November 2022 16:59

POTRET - Rahman Ketua Umum Koni Kukar yang turut menyoal penggunaan atlet luar daerah yang dipertandingkan dalam salah satu cabor dihelatan Porprov VII Kaltim di Berau/ Foto: IST

POPNEWS.ID -  Persoalan penggunaan atlet luar daerah yang menyalahi aturan dalam ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porpov) VII Kalimantan Timur (Kaltim) di Kabupaten Berau terus menjadi sorotan serius bagi pihak terkait.

Bahkan belum lama ini, 8 Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) dari penjuru Kaltim melayangkan surat keberatan terkait mal administrasi penggunaan atlet luar daerah yang ikut berlaga di salah satu cabang olahraga (cabor) yang dipertandingkan di Porprov Kaltim.

Dalam surat itu, dijelaskan Rahman Ketua Umum KONI Kutai Kartanegara (Kukar) yang ikut bertanda tangan bahwa pihaknya merasa keberatan akan pelanggaran administrasi atlet luar daerah itu dan telah mengajukan gugatan kepada Dewan Hakim Porprov Kaltim untuk melakukan tindak lanjut pada hal tersebut.

“Jadi di dalam surat bersama itu, pada dasarnya kami mendukung sportifitas. Kita semua ingin yang berlaga di Porprov Kaltim adalah atlet asli daerah. Kalaupun ada mutasi, seharusnya ada mekanisme yang jelas jangan sampai jangan sampai ketika mulai pertandingan, ada atlet yang bertanding tanpa ada mekanisme mutasi yang jelas,” jelas Rahman saat dikonfirmasi melalui telpon selulernya, Rabu (30/11/2022).

Lanjut dijelaskan Rahman, sejatinya penggunaan atlet luar daerah diperbolehkan dalam setiap pertandingan. Namun hal tersebut sejatinya harus melewati proses mutasi atlet yang jelas dan sesuai peraturan keolahragaan yang ada.

“Artinya gini, contoh saat atlet luar mau ke Kaltim, dalam enam bulan sebelumnya itu sudah harus beres domisili dan lain-lainnya. itu ada dasar aturannya, dan tim mutasi atlet tau itu. tim keabsahan juga tahu. Bahkan 10 koni kabupaten kota juga tahu. Itulah dasar kami ikut menandatangani surat itu bersama teman-teman koni yang lain,” tambahnya.

Layangan protes tersebut ditegaskan Rahman adalah sebuah bentuk kepedulian terhadap atlet lokal. Sebab pada ajang multievent empat tahunan ini seharusnya menjadi wadah pembinaan bagi atlet lokal untuk menghadapi ajang yang lebih besar. Seperti Pekan Olahraga Nasional (PON) maupun pertandingan di tingkat internasional.

Halaman 
Baca berita kami lainnya di
Tag berita:
POPentertainment