Bisa di atas jalan raya atau dalam bentuk terowongan perlintasan.
"Jadi nanti, terus di dalam perencanaan pembangunannya harus dilakukan seperti ini, kapan underpass, kapan flyover.
Jadi konstruksi seperti ini akan sangat ketat," ujar Siti.
Siti melanjutkan Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (Ditjen KSDAE) sudah melakukan identifikasi habitat satwa liar terpisah yang akan dihubungkan dengan koridor.
Tahura Bukit Soeharto yang bakal dijadikan koridor satwa, luasnya mencapai 61.850 hektare.
Dahulu, area ini ditetapkan sebagai kawasan taman wisata alam untuk melindungi kelestarian flora dan fauna serta untuk kepentingan penelitian serta pariwisata.