Kamis, 21 November 2024

Melacak Para Perusahaan Besar Yang Mengincar Keuntungan di Metaverse

Minggu, 19 Desember 2021 21:11

Foto Instagram Mark Zuckenberg pemilik Meta (Facebook): "Meta's Reality Labs team is working on haptic gloves."

POPNEWS.ID - Para pebisnis dan perusahaan besar sedang mengincar keuntungan dari metaverse. Mereka terdiri dari perusahaan yang berbasis teknologi siber.

Sebut saja Facebook yang baru saja rebranding menjadi Meta. Untuk ikut serta dalam mewujudkan metaverse, Facebook telah berinvestasi dalam jumlah besar.

Menurut laporan divisi metaverse Facebook, tahun 2021 Facebook mengeluarkan hampir $10 miliar setara dengan Rp140 triliun. Jumlah uang sebesar itu untuk membangun metaverse melalui Facebook Reality Labs seperti dilaporkan The Verge.

“Kami berkomitmen untuk mewujudkan visi jangka panjang ini. Kami berharap dapat meningkatkan investasi kami untuk beberapa tahun ke depan,” tulis perusahaan dalam rilis pendapatan kuartal ketiga (25/10/2021).

Facebook melihat Virtual Reality (VR) dan Augmented Reality (AR) sebagai inti dari “generasi berikutnya dari pengalaman sosial online.”

Dalam terminologi Facebook, metaverse berarti seperangkat ruang virtual yang dapat diciptakan manusia dan dijelajahi bersama orang lain tetapi dalam ruang fisik yang berbeda satu sama lain.

CEO Corporate Innovation Asia atau CIAS, Dr. Indrawan Nugroho, mencontohkan metaverse seperti dunia dalam game virtual "Fornite" dan Roblox. Kedua permainan itu dikenal luas oleh gamers.

"Metaverse seperti Roblox. Anda memainkan avatar yang Anda ciptakan untuk hidup dan berinteraksi dengan avatar lain dalam sebuah dunia virtual. Tapi bedanya Roblox memainkan dengan layar digit, metaverse dimainkan dengan perangkat virtual reality yang membuat Anda benar-benar merasa ada dalam dunia virtual," ujar Dr. Indrawan Nugroho baru-baru ini melalui akun Youtube pribadinya.

Di dalam metaverse diprediksi akan terbangun sebuah kota atau peradaban untuk kehidupan manusia. Dr. Indrawan Nugroho menyebutkan meskipun maya, metaverse tetap bersifat realtime dan permanent.

Berbagai pengalaman seperti yang terjadi di dunia bisa dirasakan di metaverse. Mulai dari bersosialisasi, berbisnis, hingga bekerja. Setiap orang bahkan akan memiliki hak atas apa yang dikerjakannya.

Dunia pun gencar membicarakan metaverse setelah tersiarnya kabar itu. Beberapa perusahaan bahkan diketahui telah melakukan ujicoba dan cara-cara baru untuk mengembangkan dunia virtual dan mengeruk keuntungan dari metaverse.

"Ekonomi metaverse dalam dunia yang tidak terbatas, kekayaan pun menjadi tidak terbatas. Dalam metaverse, Anda bisa membeli atau menyewa tanah dan membangun di atasnya dan membangun apapun di atasnya. Atau membangun mall dan menarik komisi dari mall Anda atau memasang billboard dan menyewakan space iklan di dinding virtual Anda," ujar Dr. Indrawan Nugroho.

Halaman 
Baca berita kami lainnya di
Tag berita:
POPentertainment