Tetapi Budiman tak dapat memastikan dugaan mana yang benar, melatarbelakangi pertemuan antar politisikus senior ini.
"Banyak dugaan yang bisa diindikasikan, tapi tidak tahu awal mula pertemuannya itu apakah pak Isran diminta untuk menemui atau justru sebaliknya kan," ungkapnya.
Jika awal pertemuan karena Isran Noor diminta untuk menemui petinggi partai berlambag Pohon Beringin tersebut, tentu bukan hanya membahas soal pemenangan Pilpres di Kaltim.
Budiman menilai dapat diindikasikan mantan Gubernur Kaltim ini bisa jadi kandidat pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) November 2024 mendatang.
"Meski, dalam pertemuan tersebut tidak ada pejabat pemegang keputusan, tapi bisa diduga mereka bisa memberikan rekomendasi untuk diajukan kepada pimpinan partai," kata Budiman.
Sementara, awal pertemuan justru sebaliknya jika Isran Noor yang meminta bertemu.
Tentunya Isran ingin meminta restu Golkar agar menjadi perahu politik di Pilgub Kaltim.
Namun demikian, lanjut Budiman, kondisi politik masih sangat dinamis, hal apapun dengan jalinan kerja sama bisa saja terjadi untuk menciptakan keuntungan dalan mencapai tujuan.
"Kalau pak Isran yang meminta bertemu bisa jadi beliau yang meminta supaya Golkar bisa jadi perahunya untuk Pilgub Kaltim, beragam faktornya," sambung Budiman.
(*)