Tak seperti Anies Baswedan dan Prabowo Subianto yang harus mencari koalisi, Ganjar dipastikan bisa menjadi capres dengan hanya didukung PDIP.
Pasalnya, PDI Perjuangan menjadi satu-satunya partai politik yang punya tiket emas Pilpres 2024.
Perolehan kursi mereka di DPR RI lebih dari cukup untuk mencalonkan presiden.
PDIP memperoleh 27.503.961 suara atau 19,33 persen suara sah nasional.
Jumlah kursi PDIP di DPR RI mencapai 128 kursi atau lebih dari 20 persen total kursi.
Terbaru, PPP akhirya mengumumkan mengusung Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.
Sekadar informasi, PPP meraih 19 kursi di DPR RI.
Dengan demikian, Ganjar Pranowo mengantongi dukungan 147 kursi di DPR RI.
Namun, PPP dikabarkan akan mengajukan Sandiaga Uno sebagai pendamping Ganjar, sebagai syarat koalisi.
Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion atau IPO, Dedi Kurnia Syah menilai, PPP memiliki kedekatan dengan PDIP.
Sehingga memungkinkan jika partai berlambang Kakbah tersebut merapat ke PDIP untuk sama-sama mengusung Ganjar.
Menurutnya, adanya kedekatan relasi hingga riwayat PPP pernah mengusung Ganjar maju sebagai Gubernur Jawa Tengah, menguatkan jika PPP akan kembali mengusung Ganjar.
Dedi juga menilai PPP bisa menyodorkan nama calon wakil presiden jika berkoalisi dengan PDIP.
Yaitu dengan mengusung nama Sandiaga Uno sebagai cawapres untuk Ganjar.
Diketahui, Sandiaga Uno dikabarkan keluar dari Partai Gerindra untuk bergabung dengan PPP.
Prabowo Subianto
Gerindra jauh hari sudah membangun koalisi dengan Partai Kebangkitan Bangsa.
Keduanya membangun Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya
Saat ini, Gerindra memiliki 78 kursi, sementara PKB mempunyai 58 kursi di DPR. Jika dijumlahkan, Gerindra-PKB memiliki kursi DPR sebanyak 136.
Diketahui, jumlah anggota DPR RI periode 2019-2024 mencapai 575 orang. Dari jumlah itu, 20 persennya berarti sebanyak 115. Dengan demikian, Gerindra-PKB telah melewati ambang batas syarat pencalonan capres-cawapres atau presidential threshold karena telah memiliki 136 kursi.