Dewa mengadakan tur di 36 kota untuk mempromosikan album ini sekaligus memperkenalkan formasi baru mereka.
Melalui album ini, Dewa menyabet 3 penghargaan AMI Awards 2000, yaitu "Penyanyi/Group Terbaik", "Lagu Terbaik" ("Roman Picisan") dan "Album Terbaik".
Bintang Lima sukses terjual lebih dari 1,7 juta keping dan merupakan salah satu album terlaris di Indonesia.
Total penjualan album ini (asli dan bajakan) diperkirakan mencapai 9 juta keping.
Album keenam di tahun 2002
Album keenam Cintailah Cinta dirilis pada tanggal 5 April 2002.
Sebagai informasi, Erwin Prasetya yang telah sembuh total dari narkoba kembali bergabung dengan Dewa pada tahun ini.
Album ini pun kembali mendulang sukses.
Sebelum resmi dirilis di pasaran album ini bahkan telah laris sebanyak 200.000 keping.
Pada ajang AMI Awards 2002, Dewa berhasil membawa 3 penghargaan untuk kategori "Duo/Grup Pop Terbaik", "Lagu Terbaik" "Arjuna" serta "Cover album terbaik.
Pada tanggal 1 Juli 2002, Erwin Prasetya kembali dikeluarkan dari Dewa oleh pihak manajemen.
Ia kemudian digantikan oleh Yuke Sampurna, yang merupakan mantan basist The Groove.
Album ketujuh di tahun 2003
Dewa menggelar tur bertajuk "Atas Nama Cinta" di 25 kota di Indonesia, yang dibuka dengan konser di Plenary Hall, Jakarta Convention Center, 18 Februari 2003.
Dalam tur ini, Dewa juga mengikutsertakan Ari Lasso, mantan vokalis Dewa.
Pada awal tahun 2004, Dewa merilis album live double Atas Nama Cinta yang merupakan rekaman konser saat tur Atas Nama Cinta, menampilkan lagu-lagu hits Dewa sejak tahun 1992 dalam versi konser.
Album kedelapan di tahun 2004
Pada tahun 2004, Dewa kembali melakukan tur di 30 kota yang disponsori Yamaha bertajuk "Yamaha Dewa Tour 2004 - Selalu Terdepan".
Selepas melakukan tur, bertempat di Avenue, Sari Pan Pacific Hotel, Dewa resmi merilis album kedelapannya yang berjudul Laskar Cinta pada tanggal 22 November 2004.
Di album ini Dewa menyuguhkan musik rock yang lebih keras serta penggunaan musik sampling.
Album ini melejitkan hits berjudul "Pangeran Cinta", "Satu" dan "Cinta Gila".
Nama Dewa kemudian dikembalikan lagi menjadi Dewa 19.
Berseteru dengan Front Pembela Islam (FPI)
Masalah kembali menimpa Dewa 19, kali ini dengan Front Pembela Islam (FPI), terkait sampul album Laskar Cinta yang memuat logo seperti kaligrafi Allah.
Perseteruan ini sempat berbuntut pada pelaporan Dewa 19 ke polisi oleh FPI.
Setelah saling melempar komentar-komentar panas di media, akhirnya pada tanggal 27 April 2005, Dewa 19 dan pengacaranya Habib Umar Husein menggelar jumpa pers, untuk mengumumkan itikad mau merubah logo dalam sampul album "Laskar Cinta".
Menyangkut perubahan logo, Dewa 19 juga mencetak ulang cover album Laskar Cinta.
Dalam cetak ulang cover album itu, selain ada perubahan logo, juga ada perubahan di gambar personel Dewa yang sebelumnya terlihat memakai tato dihilangkan, sesuai saran dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Album kesembilan di 2007
Pada tahun 2007, Dewa merilis album kesembilan berjudul Kerajaan Cinta.
Album ini memuat 2 buah lagu baru yaitu "Dewi" dan "Mati Aku Mati", sementara selebihnya merupakan lagu-lagu di album Republik Cinta dan lagu-lagu lama Dewa yang diremix atau direkam ulang.
Lagu "Mati Aku Mati" diangkat untuk menjadi soundtrack film arahan Hanung Bramantyo, Kamulah Satu-Satunya, yang dibintangi oleh Nirina Zubir.
Pada tahun ini, Dewa 19 kembali harus kehilangan salah seorang personelnya, Tyo Nugros.
Tyo keluar setelah sebelumnya ia sempat vakum dari kegiatan Dewa akibat menderita sakit pada kakinya yang mengharuskannya tidak bisa main drum untuk jangka waktu lama.
Posisi drummer kemudian diberikan kepada Agung Yudha.
Pada tahun 2008, Dewa 19 masuk ke dalam daftar "The Immortals: 25 Artis Indonesia Terbesar Sepanjang Masa" oleh majalah Rolling Stone.
Dewa diakui sebagai salah satu legenda atau ikon terbesar dalam sejarah musik populer Indonesia.
Setelah cukup lama vakum, Dewa merilis singel berjudul "Perempuan Paling Cantik di Negeriku Indonesia".
Meski berhasil merilis album tersebut, hal itu tak membuat Dewa 19 kembali solid layaknya dulu.
Bahkan pengerjaan album kesempuluh Dewa mengalami kesulitan akibat masing-masing personel sibuk dengan karier sendiri.
Puncaknya Once resmi mengundurkan diri dari Dewa 19 pada 2011, Dewa pun memutuskan untuk bubar setelah 25 tahun berdiri.
(redaksi)