Minggu, 24 November 2024

Dewa yang Tak “19”

Rabu, 12 Januari 2022 21:23

GRAFIS JUDUL ARTIKEL - Dewa yang Tak 19/ Grafis Popnews.id

Ia berkeliaran di penjuru Jakarta, dari satu perusahaan rekaman ke perusahaan rekaman lain.

Akan tetapi banyak perusahaan rekaman yang menolak Dewa 19 ini.

Perusahaan menganggap lagu mereka kurang terjual.

Hingga pada akhirnya, master rekaman Dewa 19 dilirik oleh Jan Djuhana dari Team Records, yang pernah sukses melejitkan Kla Project.

Pada tahun 1992, Dewa meluncurkan album pertamanya yang bertajuk Dewa 19.

Album ini melahirkan singelBASF Awards 1993, masing-masing untuk kategori "Pendatang Baru Terbaik" dan "Album Terlaris 1993".

Berjudul "Kangen" dan "Kita Tidak Sedang Bercinta Lagi" yang sukses mendapat tempat di hati pecinta musik Indonesia.

Album kedua di 1994

Pada tahun 1994, Dewa 19 merilis album kedua mereka yang berjudul Format Masa Depan.

Di tengah penggarapan album ini, Wawan hengkang dari Dewa 19 dan kemudian digantikan sementara oleh pemain pembantu bernama Rere.

Terhitung sejak 24 September 1994 Aquarius Musikindo resmi menjadi label Dewa 19 menggantikan Team Records.

Album ini menelurkan singel berjudul "Aku Milikmu" dan "Tak Akan Ada Cinta Yang Lain".

Album ketiga di 1995

Pada tahun 1995, Dewa 19 merilis album bertajuk Terbaik Terbaik.

Rolling Stone edisi Desember 2007, menempatkan album ini di posisi 26 dalam daftar "150 Album Indonesia Terbaik".

Album ini memiliki konsep musik pop rock yang dikembangkan dengan menambah unsur-unsur jazz, folk, funk dan ballad.

Banyak pengamat musik meyakini bahwa inilah album terbaik yang pernah dibuat Dewa 19 yang mengukuhkan mereka sebagai salah satu grup band besar terkreatif di Indonesia.

Album keempat di 1997

Pada tahun 1997, album keempat Dewa 19 berhasil dirilis dengan judul Pandawa Lima.

Melalui album ini, Dewa 19 sukses meraih 6 penghargaan di Anugerah Musik Indonesia 1997 yaitu untuk "Lagu Alternatif Terbaik", "Lagu Terbaik Umum", "Duo/Grup Alternatif Terbaik", "Album Rhythm & Blues Terbaik" serta "Cover Album Terbaik".

Album ini melahirkan sejumlah hits di antaranya berjudul "Kirana" dan "Kamulah Satu-Satunya".

Drugs bikin masalah di 1998

Pada 1998, badai kembali menerjang tubuh Dewa 19 akibat dua personilnya, Ari Lasso dan Erwin Prasetya mengalami ketergantungan berat pada narkoba.

Selain menghancurkan kehidupan pribadi mereka, narkoba juga melumpuhkan seluruh aktivitas Dewa 19.

Berbagai tawaran manggung terpaksa ditolak.

Album ke-5 Dewa 19 tidak pernah selesai digarap akibat jadwal rekaman yang sering ditunda.

Perlahan mulai timbul konflik di tubuh Dewa 19.

Wong Aksan resmi dikeluarkan dari Dewa 19 akibat permainannya yang terlalu kental dengan corak jazz.

Dewa 19 divakumkan untuk sementara waktu hingga akhirnya Ari Lasso terpaksa dikeluarkan dari posisi vokalis Dewa 19 karena ketergantungan narkoba.

Album The Best of Dewa 19 dirilis tahun 1999

Pada tahun 1999, Dewa merilis album The Best of Dewa 19, yang berisi karya-karya terbaiknya semasa Ari Lasso menjadi vokalis.

Album ini memuat dua lagu baru yaitu "Elang" dan "Persembahan dari Surga".

Album ini kembali meraih sukses meski tanpa sepotong promosi apapun.

Setelah perilisan album ini, Dewa 19 resmi hanya tinggal 2 orang personel saja.

Elfonda Mekel (Once) yang berkenalan dengan Dhani di tahun 1997, direkrut menjadi vokalis baru Dewa 19 menggantikan Ari Lasso.

Sebelumnya, Once bersama Dhani dan Andra sempat menggarap rekaman untuk film Kuldesak.

Once kemudian juga mengajak temannya, Tyo Nugros bergabung dengan Dewa 19 untuk mengisi posisi drummer yang kosong.

Album kelima di tahun 2000

Setelah sekian lama vakum dari musik Indonesia, akhirnya pada tanggal 30 April 2000, Dewa tampil secara perdana dengan formasi baru.

Ahmad Dhani (keyboard), Andra Junaidi (gitar), Once (vokalis) dan Tyo Nugros (drumer).

Kali ini Dewa 19 hadir dengan nama Dewa saja, tanpa ada 19 di belakang nama Dewa.

Pada tahun 2000, Dewa merilis album kelimanya bertajuk Bintang Lima.

Awalnya banyak yang pesimis dengan formasi Dewa saat itu.

Namun ternyata, album Bintang Lima justru meledak di pasaran, bahkan menjadi album tersukses sepanjang karier Dewa.

Dari 11 materi lagu di album tersebut, 6 di antaranya manjadi lagu favorit anak-anak muda di tanah air yakni "Roman Picisan", "Dua Sejoli", "Risalah hati", "Separuh Nafas", "Cemburu" dan "Lagu Cinta".

Halaman 
Baca berita kami lainnya di
Tag berita:
POPentertainment