POPNEWS.ID - Rabu (19/1/2022), Wali Kota Samarinda Andi Harun bertandang ke kediaman Wakil Presiden RI Maruf Amin.
Kedatangan Andi Harun ke kediaman Maruf Amin di Jalan Diponegoro, Menteng Jakarta Pusat itu dilakukan untuk pembahasan beberapa hal.
Salah satunya adalah perihal pelantikan dan rapat kerja nasional pengurus Asosiasi Pemerintah Daerah Kepulauan dan Pesisir Seluruh Indonesia (ASPEKSINDO).
Sebagai informasi, pelantikan dan rapat kerja pengurus ASPEKSINDO itu akan dilakukan pada pada 24 – 27 Februari 2022 mendatang.
Informasi yang dihimpun tim redaksi, audiensi antara Wali Kota Samarinda Andi Harun dan Wapres Maruf Amin itu adalah untuk melaporkan hasil-hasil Munas II ASPEKSINDO dan konsultasi terkait penyelenggaraan Pelantikan dan Rapat Kerja Nasional.
Selain itu juga untuk merumuskan Indonesia sebagai Archipelagic State (negara kepulauan) terbesar di dunia.
"Termasuk mendesain arah kebijakan pembangunan berbasis kepulauan dan pesisir menuju kesejahteraan masyarakat yang berkeadilan dan berkemajuan," demikian seperti tertulis dalam undangan audiensi yang diterima tim redaksi.
Pertemuan antara Andi Harun dan Maruf Amin itu dilakukan pada siang hari sekitar pukul 13.30 WIB.
Sebelumnya pada pukul 10.00 WIB, lebih dahulu digelar pertemuan antara Wali Kota Samarinda Andi Harun dan Wakapolri.
Pertemuan itu dilakukan di Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Di pertemuan itu, Andi Harun sempat memaparkan kepada Wapres Maruf Amin terkait dengan potensi daerah kepulauan dan pesisir.
Ia juga melaporkan bahwa terdapat kurang lebih 120 juta jumlah penduduk Indonesia tinggal di daerah kepulauan dan pesisir serta memerlukan pemberdayaan baik secara sosial, ekonomi maupun sektor pembangunan.
“120 juta penduduk Indonesia bertempat tinggal di Kepulauan dan Pesisir, ada tiga per empatnya yang perlu mendapatkan advokasi,” lapor Andi.
Sementara itu, Wapres Maruf Amin sampaikan bahwa diperlukan kerja sama antar pemerintah untuk membuat Indonesia sebagai negara poros maritim.
“Dalam rangka mewujudkan Indonesia sebagai negara poros maritim, kita harus kerja bersama antara pemerintah daerah dan juga pemerintah pusat, serta partisipasi masyarakat,” ujar Maruf Amin.
Lebih jauh, Wapres menuturkan bahwa potensi kelautan Indonesia sebenarnya sangat besar bahkan lebih besar dari potensi daratan, tetapi saat ini belum menjadi andalan. Akibatnya, angka kemiskinan di wilayah pesisir pun saat ini masih cukup tinggi.
"Saya yakin itu potensinya besar sekali, lebih besar dari potensi darat, tetapi belum jadi andalan,” ungkap Wapres.
“Daerah kelautan ini walaupun banyak angka-angka kemiskinan, juga memiliki berbagai kekayaan yang banyak termasuk terumbu karang, ikan, biota laut, ini bisa dipergunakan dengan sebaik-baiknya untuk masyarakat, (tetapi) selama ini belum kita gali,” imbuhnya menyayangkan.
Oleh karena itu, pada kesempatan ini secara khusus Wapres meminta Aspeksindo agar terus aktif berperan dan mengambil langkah strategis dalam upaya mengoptimalkan potensi besar kelautan Indonesia.
“Sebagai organisasi yang mewadahi wilayah pesisir dan kepulauan, dengan potensi sumber daya alam yang besar, supaya (Aspeksindo) turut mendorong terwujudnya hubungan yang harmonis antara pemerintah daerah dan pemerintah pusat,” katanya.
Artikel ini telah tayang di pojoknegeri.com
(redaksi)