Langkah tersebut tentunya akan berkorelasi langsung untuk mengurangi limbah lingkungan hidup, dan mengurangi emisi gas rumah kaca yang sejalan dengan pembangunan daerah.
"Jadi dengan adanya ini sebagai bentuk inisiasi gerakan positif memanfaatkan limbah menjadi sesuatu hal yang bernilai. Artinya ini minyak jelantah bisa membangun Samarinda dan ini sangat luar biasa sehingga kami memberi apresiasi setinggi mungkin untuk capaian tersebut," tambahnya.
Lebih lanjut, hasil dari penjualan minyak jelantah ini nantinya akan digunakan untuk membangun objek wisata bukit Steling, Kelurahan Selili, Kecamatan Samarinda Ilir.
Rencana ini menurut Deni sangat membantu untuk memenuhi kebutuhan anggaran pembangunan yang ditaksir bisa mencapai Rp 300 juta.
"Dan kami harapkan bahwa program ini bisa terus berlanjut dan bisa terus ditingkatkan lagi. Sehingga bisa menjadi catatan positif bagi masyarakat," katanya.
(advertorial)