Satelit Garuda-1 dilaporkan keluar orbit dari Slot Orbit 123 derajat Bujur Timur. Terjadinya kekosongan pengelolaan Indonesia.
2. Peraturan International Telecommunication Union (ITU) di bawah PBB sebut negara yang telah mendapat hak pengelolaan diberi 3 tahun untuk kembali mengisi slot itu. Jika tak terpenuhi slot bisa digunakan negara lain.
3. Slot Orbit 123 derajat Bujur Timur dikelola Kementerian Komunikasi dan Informatika. Kementerian Pertahanan lalu ambil alih dengan alasan pembangunan Satelit Komunikasi Pertahanan (Satkomhan).
4. Kemhan lalu sewa Satelit Artemis milik Avanti Communication Limited (Avanti) teken kontrak 6 Desember 2015. Satelit Artemis sifatnya sementara pengisi orbit (floater).
5. Kontrak Kemenhan dengan Avanti terjadi tanpa rincian anggaran di Kemhan. Persetujuan di Kominfo untuk kelola slot orbit 123 baru keluar 29 Januari 2016.
"Belum ada kewenangan dari negara dalam APBN bahwa harus mengadakan itu, melakukan pengadaan satelit dengan cara cara itu," kata Mahfud MD.