Hendrawan mengingatkan bahwa sejarah akan mencatat bahwa sosok memiliki sikap teguh yang dikenang.
"Tentu kami sadar, godaan elektoral sering membuat orang terseret arus menjadi plin-plan.
Tapi sejarah dan legacy biasanya hanya untuk mereka yang bersikap agung (greatness) dan berkarakter kuat," ujarnya.
Selain itu, Hendrawan menegaskan bahwa Jokowi bersama anak dan menantunya masih merupakan keluarga PDIP, hanya soal perbedaan politik bunga demokrasi. Hendrawan mengingatkan pihak luar tak berburuk sangka.
"Jokowi, Gibran, Bobby adalah bagian keluarga besar kami.
Bila pada suatu titik berbeda pilihan, itu merupakan bunga-bunga demokrasi, merupakan fakta yang kami terima dengan kejernihan pikiran dan keteduhan hati.
Jadi yang bilang ribut-ribut pasti sedang berburuk sangka," imbuhnya. (*)