Namun, Junaidi menekankan bahwa perubahan fungsi harus mempertimbangkan kebutuhan masyarakat dan dampak terhadap pengguna fasilitas olahraga.
"Fasilitas ini didesain untuk mendukung program olahraga, bukan untuk mengakomodasi fungsi lain yang bisa mengganggu tujuan awalnya," tegasnya.
Ia menggarisbawahi pentingnya survei kelayakan dan analisis data sebelum mengambil keputusan.
Menurutnya, keputusan yang tidak berdasarkan kebutuhan riil masyarakat akan berpotensi menghasilkan solusi yang tidak efektif.
Junaidi berharap pemerintah mempertimbangkan solusi alternatif yang lebih relevan dan tidak mengorbankan fungsi utama fasilitas olahraga.
"Yang terpenting adalah menciptakan fasilitas yang benar-benar mendukung kebutuhan masyarakat tanpa mengorbankan fungsi utama dari masing-masing fasilitas," tutupnya.
Sebagai langkah lanjutan, survei dan analisis kebutuhan masyarakat dinilai penting untuk memahami apakah perpustakaan di lokasi tersebut benar-benar diperlukan atau jika ada lokasi lain yang lebih tepat.
Pendekatan berbasis data ini diharapkan dapat menghasilkan keputusan yang lebih efektif dan berdampak positif bagi masyarakat Kaltim. (adv/disporakaltim)