Senin, 25 November 2024

Band

Voice of Baceprot (VoB): Musik Menyelamatkan Kami

Dari Pelosok Garut ke Panggung Dunia

Rabu, 7 Juni 2023 15:28

Voice of Baceprot atau VoB, grup band metal asal Garut. (ist)

Di antara nama band metal papan atas tersebut, ada satu band metal perempuan asal Indonesia yang juga berhasil mencuri mata dunia yaitu Voice of Baceprot

Voice of Baceprot adalah grup musik metal yang berasal dari Garut, Jawa Barat.

Band trio wanita yang digawangi oleh Marsya (vokalis dan gitaris), Sitti (drummer) dan Widi (bassis) ini digagas sejak 2014.

Band ini terbentuk saat ketiganya masih berada di bangku sekolah dan menamakan grupnya dengan Baceprot yang dalam bahasa Sunda berarti "berisik" atau "bawel".

Tak keliru memang sebab nama tersebut mencerminkan aliran musik yang mereka mainkan.

Kisah pembentukan band ini berawal saat Marsya, Sitti dan Widi mengikuti kegiatan ekstra kurikuler di salah satu Madrasah (MTs) di Singajaya, Garut.

Saat itu mereka dibawah bimbingan Ersa Eka Susila Satia sebagai pelatih sekaligus guru konseling di sekolah tersebut.

Ersa juga kerap mengajari ketiganya bermain musik dan memberikan referensi tentang musik, hingga mendorong ketiganya untuk tampil dalam ajang kompetisi musik di daerahnya.

Sejak awal dibentuk pada 14 Februari 2014, banyak pertentangan yang dihadapi terutama dari lingkungan sekitar karena gaya musik yang mereka mainkan dianggap tidak pantas dengan latar belakang mereka.

Namun kendati mengalami penolakan, VoB tetap meneruskan passion mereka dengan mengikuti sejumlah festival dan pertunjukan musik di kota-kota Jawa Barat hingga menyuarakan kritik tentang apa yang mereka rasakan melalui ekspresi musikalitas.

Sebelum menulis lagu sendiri yang dibantu oleh Ersa, VoB acapkali mengcover lagu-lagu dari band metal kelas dunia di antaranya tembang dari Rage Against The Machine, Slipknot, Red Hot Chilli Peppers dan lainnya.

Tidak puas dengan coveran lagu, VoB menciptakan lagu sendiri dan akhirnya merilis debut singelnya bertajuk "School Revolution" pada 1 Mei 2018,.

Proses produksi singel tersebut dibantu oleh Stephan Santoso yang juga gitaris dari Musikimia. 

Tak disangka, lagu ini ternyata semakin membuat mereka dilirik publik internasional

Halaman 
Baca berita kami lainnya di
Tag berita:
POPentertainment