Jumat, 22 November 2024

Berita Nasional Hari Ini

Taipan di Sekitar Bisnis dan Harta Kekayaan Gibran Rakabuming dan Kaesang Pangarep

Minggu, 16 Januari 2022 23:2

Foto: Ilustrasi

POPNEWS.ID - Gibran Rakabuming Raka memiliki harta kekayaan yang telah tercantum dalam LHKPN.

LHKPN adalah singkatan dari Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara.

Bagi setiap penyelenggara negara atau pejabat publik ada kewajiban melaporkan harta kekayaannya dan mengumumkan harta kekayaannya.

Kewajiban melaporkan LHKPN dilakukan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Hal itu diatur dalam Pasal 10-19 Undang Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme jo. Pasal 71 ayat (2) UU No. 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

Gibran Rakabuming Raka saat ini tercatat sebagai penyelenggara negara, yaitu Wali Kota Solo.

Dia diketahui melaporkan harta kekayaan dan tercantum dalam LHKPN.

Publik tengah menyoroti harta kekayaan pejabat Gibran Rakabuming Raka ketika dia dan Kaesang Pangarep dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Kedua anak Presiden RI itu dilaporkan ke KPK oleh dosen Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Ubedillah Badrun, Senin (10/1/2022) lalu.

Ubedillah Badrun katakan, kedua putra Jokowi tersebut diduga lakukan tindak pidana korupsi dan/atau tindak pidana pencucian uang.

"Terkait dengan dugaan tindak pidana korupsi dan/atau tindak pidana pencucian uang berkaitan dengan dugaan KKN relasi bisnis anak presiden dengan grup bisnis yang diduga terlibat pembakaran hutan," ujar Ubedilah Badrun.

Gibran Rakabuming paling disorot karena dia merupakan penyelenggara negara.

Melansir laman LHKPN KPK, Gibran memiliki total harta kekayaan mencapai Rp21.152.810.130.

Jumlah itu disebutkan dalam LHKPN 2020 ketika Gibran Rakabuming maju menjadi calon Wali Kota Solo.

Gibran tercatat memiliki bidang tanah dan bangunan di Surakarta. Nilainya mencapai Rp6 miliar.

Sementara bidang tanah dan bangunan di Sragen senilai Rp2,6 miliar.

Bidang tanah dan bangunan di Surakarta dan Sragen itu dalam LHKPN disebut merupakan hasil sendiri.

Ketiga, tanah dan bangunan di Sragen senilai Rp2,6 miliar dan juga hasil sendiri.

Tanah dan bangunan keempat milik Gibran berlokasi di Surakarta dengan nilai Rp1,5 miliar.

Gibran juga disebutkan memiliki tanah dan bangunan di Surakarta senilai Rp700 juta.

Total harta Gibran dari tanah dan bangunan ini mencapai RP13,4 miliar.

Gibran juga tercatat memiliki 3 motor antara lain Honda Scoopy, Honda CB-125 dan Royal Enfield.

Adapun kendaraan lainnya adalah 5 mobil yaitu 2 Toyota Avanza, Isuzu Panther, Daihatsu Grand Max, dan Mitsubishi Pajero Sport.

Gibran juga memiliki harta bergerak lainnya senilai Rp260 juta. Kas dan setara kas senilai Rp2,1 miliar serta harta lainnya Rp5,5 miliar.

Gibran tercatat memiliki utang sebanyak Rp895 juta. Total kekayaannya Rp21.125.180.130.

Jenis usaha dan investor bisnis dua anak presiden

Dari sejumlah sumber dan catatan, Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep diketahui memiliki banyak bisnis.

Beberapa bisnis itu dirintis sejak lama, mulai 2007.

Peran Joko Widodo sebagai orang tua tampak terlihat di awal mereka merintis bisnis. Joko widodo memberi akses bagi dua anaknya itu di beberapa perusahaan yang dimiliki.

Simak beberapa perusahaan dan investor taipan yang ada di belakangnya.

PT Rakabu Sejahtera (2009)

Perusahaan ini punya jejak panjang di kehidupan Joko Widodo, Presiden RI 2 periode, sejak masih pengusaha mebel di Solo tahun 2007.

Perusahaan mebel ini disokong PT Toba Sejahtra, kepunyaan Luhut Panjaitan yang dikenalkan sesama alumni Fakultas Kehutanan UGM, Bambang Supriyambodo.

Di Rakabu Sejahtera, anak Joko Widodo Kesang Pangarep, menjadi komisaris pemilik 51% saham senilai Rp16,2 miliar.

Chili Pari (2010)

Gibran Rakabuming diketahui sebagai pendiri Chilli Pari. Usaha ini bergerak di bidang kuliner katering. Bisnis ini dirintis Gibran Rakabuming Raka usai lulus kuliah dari University of Technology Sydney, Australia (2010). Dikutip dari situs chilliparicatering.com, modal bisnis katering Chilli Pari diawali dengan pinjaman bank.

PT Martabak Kotta Barat merek dagang Markobar (2015)

Gibran Rakabuming menjadi Direktur dan pemilik saham Rp40 juta di PT Martabak Kotta Barat

Pasta Buntel (2015)

Bisnis Pasta Buntel mencangkok konsep kedai street food. Dalam bisnis ini, Gibran Rakabuming bermitra bisnis dengan Jefri Lintang Biantara, Sri Palgunadi, dan Agnar Juan di Solo.

Chakar Dheer (2015)

Bisnis produk camilan bisnis kuliner cakar ayam bakar bermitra dengan Murisa Musanti Putri.

PT iColor Digital Indonesia merek dagang iColor (2016)

Perusahaan ini bergerak di bidang jasa reproduksi produk Apple. Rakabuming Gibran menjadi Komisaris utama dan pemilik saham Rp75 juta di PT Icolor Digital Indonesia.

Mommilk (2016)

Gibran menjadi mitra bisnis Mommilk.

PT Tugas Negara Bos merek dagang Tugas Negara Bos (2017)

Perusahaan ini menjual produk jas hujan. Gibran menjadi Direktur dan pemilik saham Rp25 juta di PT Tugas Negara Bos.

PT Among Karsa Indonesia merek dagang Hompimpa Games (2017)

Gibran menjadi Direktur Utama dan pemilik saham Rp11,25 juta di PT Among Karsa Indonesia. Ada lima nama produk boardgames antara lain, Math Cat, Acaraki, The Art of Batik, Senggal Senggol Gang Damai, dan Orang Rimba The Forest Keeper.

PT Sang Javas Indonesia merek dagang Sang Javas (2017)

Sang Javas adalah bisnis milik Kaesang Pangarep. Bisnis ini menyasar fashion anak muda atau clothing kaos. Bandrol harga setiap produknya adalah Rp150 ribu.

PT Madhang Sak Indonesia merek dagang Madhang

Perusahaan ini bergerak di bidang marketplace makanan rumahan. Rakabuming Gibran menjadi Komisaris utama dan pemilik saham Rp189 juta di PT Madhang Sak Indonesia

PT Kerjaholic Inovasi Teknologi merek dagang Kerjaholic (2018)

Rakabuming Gibran menjadi komisaris utama dan pemilik saham seri A senilai Rp55,8 juta dan saham seri B Rp199,9 juta di PT Kerjaholic Inovasi Teknologi.

Perusahaan ini bergerak di bidang aplikasi digital pencari pekerja lepas dan paruh waktu.

PT Kuliner Global Sejati merek dagang Goola (2018)

"Goola" adalah bisnis gerai minuman milik Gibran Rakabuming bersama mantan penyanyi rohani cilik, Kevin Susanto. Keduanya setor saham Rp200 juta dan Rp300 juta.

Rakabuming Gibran punya saham senilai Rp200 juta di PT Kuliner Global Sejati.

Di "Goola" juga ada pengusaha Solo, Arif Setyo Budi dengan saham senilai Rp200 juta dan CEO startup advertising tech bernama Pomona Benz Budiman dengan saham senilai Rp300 juta.

Alpha JWC Ventures menanam saham 5 juta dolar AS atau sekitar Rp70,5 miliar kepada Goola di 2019.

PT Sang Khadir Indonesia merek dagang "Sang Pisang" (2018)

Perusahaan ini merupakan bisnis kuliner yang diawali oleh Ansari Kadir. Dia bertemu Kaesang Pangarep kala usahanya menuju kebangkrutan. Mereka kemudian bekerja sama membangun Sang Pisang kembali pada 2017.

PT Martabak Anak Bangsa (2018)

PT Pemuda Cari Cuan Merek Dagang "Mangkok Ku" (2019)

Bisnis kuliner "Mangkok Ku" tercatat pula dapat suntikan dana tahap awal (seed funding) dari Alpha JWC Ventures senilai 2 juta dolar AS sekitar Rp28,3 miliar.

Gibran Rakabuming dan Kaesang Pangarep tercatat menjadi komisaris di "Mangkok Ku". Dua nama lainnya yaitu juri MasterChef Indonesia Arnold Poernomo dan pengusaha sekaligus tenaga ahli DPR Komisi Hukum PDI Perjuangan, Randy Julius Kartadinata.

PT Harapan Bangsa Kita (dikenal dengan GK Hebat: Induk Usaha berdiri tahun 2019)

Di perusahaan ini, Anthony Pradiptya putra Direktur Utama Sinar Mas, Gandi Sulistiyanto, menjabat direktur. Sementara Kaesang Pangarep menjabat komisaris.

Teddy Rachmat melalui PT Gema Wahana Jaya juga punya saham senilai Rp9.009.600 di GK Hebat. Theodore Permadi Rachmat dikenal sebagai satu dari 50 orang terkaya di Indonesia.

Ada beberapa perusahaan di bahwa naungan Harapan Bangsa Kita (GK Hebat).

1. PT Siap Selalu Mas (2019)

Perusahaan ini mencatatkan Gibran Rakabuming sebagai komisaris dan Kaesang Pangare sebagai Direktur. Gibran pemilik saham Rp26 juta di PT Siap Selalu Mas.

2. PT Wadah Masa Depan (2019)

Di perusahaan ini, Anthony Pradiptya menjabat direktur utama, sementara Gibran Rakabuming sebagai komisaris utama dan Kaesang sebagai direktur. Wesley Harjono (39), menantu Sulistiyanto, menjadi komisaris.

Dalam perusahaan ini pula ada saham PT Sinergi Optima Solusindo, unit bisnis strategis PT Gan Kapital, dengan saham Rp50 juta di PT Wadah Masa Depan. Gan Kapital adalah milik keluarga Gandi Sulistiyanto.

Saham lainnya adalah darai PT Aldiracita Sekuritas Indonesia. Sahamnya Rp29,6 juta di PT Wadah Masa Depan.

Gibran Rakabuming tercatat pemilik saham Rp25 juta di PT Wadah Masa Depan.

3. PT Gema Wahana Jaya (2019)

Perusahaan ini milik keluarga Teddy Rachmat. Dia punya saham mayoritas senilai Rp14,4 miliar.

Putra sulungnya, Christian Ariano Rachmat, punya saham senilai Rp1 juta. Putra keduanya, Arif Patrick Rachmat, menjabat komisaris di perusahaan PT Gema Wahana Jaya.

4. PT Ternak Kopi Indonesia merek dagang Ternakopi (2019)

PT Aldiracita Sekuritas Indonesia punya saham senilai Rp10,7 juta di PT Ternak Kopi Indonesia

5. PT Siap Selalu Mas merek dagang Siap Mas! (2019)

Produknya kemripik, Ngedrink, dan Maksor) (2019)

6. PT Enigma Cipta Humanika merek dagang Enigma Camp (2019)

7. PT Pilar Kuliner Indonesia merek dagang "Yang Ayam" (2019)

8. PT Sang Pisang Indonesia (2019)

Gaaram

Gibran menjadi mitra bisnis Gaaram. Gaaram merupakan kongsi dagang antara Chef Arnold Poernomo bersama dengan kedua anak Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep.

Bisnis ini merupakan bisnis kuliner rice bowl. Mereka bertiga bekerja sama dengan ABL Group.

Menu yang tersedia antara lain "Nasi Jeruk Ayam Batu Bara". Per porsi seharga Rp31 ribu.

Demikian daftar perusahaan dan sumber kekayaan dua anak Presiden RI Joko Widodo, yaitu Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep. (Redaksi)

Baca berita kami lainnya di
Tag berita:
POPentertainment