POPNEWS.ID - Pemkot Samarinda berencana membangun transportasi massal.
Pilihannya jatuh pada Bus Rapid Transit atau BRT.
Rencana ini pun mendapat respons dari Anggota Komisi III DPRD Kota Samarinda Anhar.
Menurut Anhar, tidak ada masalah jika pemerintah ingin mengadakan transportasi massal berbasis Bus Rapid Transit.
Termasuk sistem mana yang mau dipakai.
Menurut Anhar baik itu menggunakan sistem beli layanan maupun memiliki dan mengelola bus sendiri, keduanya tetap memiliki konsekuensi atau plus dan minus sendiri.
Sehingga harus dengan kajian yang jelas.
“Kalau saya sih, konsepnya mau gimanapun terserah yang mana yang bagus,” jelasnya Rabu, 22 Mei 2024.
Meski begitu Anhar tetap beri catatan. Agar fasilitas infrastruktur jalan dibenahi terlebih dahulu.
Termasuk banjir yang masih kerap terjadi di Samarinda meski intensitasnya sudah mulai berkurang.
“Jalan dibenahi, dan infrastruktur dibenahi dulu, banjir dibenahi dulu,” tambahnya.
Tambahnya, jika ingin mengurai kemacetan dengan menggunakan transportasi massal.
Maka solusi lebih konkretnya adalah memindahkan pemerintahan ke Samarinda Seberang.
“Karena ibu kota memang seperti itu. Kalau mau pemerintahan pindah ke seberang. Orang Ibu Kota Negara itu pindah ke Kaltim kok,” pungkasnya. (*)