“Beberapa sekolah ada yang menggunakan mobil pribadi, apalagi juga terdapat satu kawasan yang memiliki sekolah yang berdekatan, sehingga trafficnya tinggi,” ujar Deni.
Selanjutnya, pihaknya pun berencana memanggil Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) untuk membahas lebih lanjut mengenai hal ini.
“Apakah mereka sudah ada perundingan dengan Dishub, dan kita juga harus tau rute-rute mana saja, termasuk bagaimana skemanya. Mungkin Samarinda bisa mencoba empat trayek dulu untuk di awal,” tuturnya.
Di samping itu juga, Deni meyakini bahwa jika penerapan bus sekolah direalisasikan, terlebih dengan jadwal keberangkatan yang pasti dan tepat waktu, bus sekolah justru akan melatih kedisiplinan siswa dalam mengatur waktu dan mematuhi peraturan.
Hal ini sejalan dengan tujuan pendidikan untuk membentuk karakter generasi muda yang disiplin dan bertanggung jawab.
“Jika diterapkan, ini juga tidak menutup mode transportasi lain, karena peruntukkannya juga untuk siswa dan mengurai kemacetan,” pungkas Deni. (*)