Anies lantas mengatakan, tanggapan Prabowo tidak memahami data dan hanya membayangkan ucapannya sebagai sebuah fiksi.
"Inilah bedanya yang berbicara pakai data dan berbicara pakai fiksi. Saya pakai data, jadi ketika ditunjukan ya memang ada sumber polutan di dalam kota.
Tapi, kalau sumber polutan di dalam kota, maka Pak pakai logika sederhana sekali, jumlah motor dari hari ke hari sama, maka seharusnya angka polusinya sama setiap waktu," ujar Anies.
Anies kemudian mengungkapkan, polusi udara harus ditangani dengan basis data yang jelas.
Dia bahkan menawarkan Prabowo foto satelit yang menunjukkan gerak arah angin yang menjadi penyebab polusi udara di Jakarta yang semakin buruk.
"Nanti kalau perlu saya kirimkan gambar satelitnya kepada bapak supaya bapak bisa menyaksikan. Dan inilah kita ambil langkah itu pakai ilmu pengetahuan pakai data dan libatkan scientist untuk terlibat.
Kalau tidak ada itu, maka enggak ada langkah yang benar," kata Anies. (*)