“Kita harus lebih kuat daripada masalah, termasuk ancaman hepatitis akut misterius itu.
Kita bertindak dan mengantisipasi, tapi kita tidak boleh panik, tak boleh kita berhenti melakukan pekerjaan-pekerjaan rutin kita,” kata Andi Harun, Selasa, (10/5/2022).
Sebagaimana diketahui, pada akhir April 2022 lalu, penyakit yang hingga kini masih belum teridentifikasi asalnya itu diduga mengakibatkan 3 anak meninggal dunia di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta.
Hasil pemeriksaan pihak Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, tiga orang anak tersebut bahkan telah mendapatkan vaksinasi.
Meski begitu, ketiganya tetap terkena virus tersebut lantaran berbeda dengan jenis hepatitis A, B, C, D, dan E yang sebelumnya telah teridentifikasi.
Kendati demikian, Andi Harun mengungkapkan bahwa pemerintah tetap akan waspada dan terus memantau terkait dengan perkembangan penyakit hepatitis misterius tersebut.
“Samarinda siaga terhadap kemungkinan kondisi terjadinya keterjangkitan. Tapi mudah-mudahan tidak ada,” ucapnya.