POPNEWS.ID - Pemerintah Kota Samarinda, di bawah kepemimpinan Wali Kota Andi Harun tak hentinya melakukan upaya untuk mengendalikan banjir yang sejak dulu menghantui warga Kota Tepian.
Beragam upaya yang dilakukan pemkot dalam mengendalikan banjir nampaknya sudah membuahkan hasil.
Namun demikian, tidak dipungkiri masih ada sejumlah kawasan di Kota Samarinda yang masih kerap terendam banjir saat intensitas hutan deras mengguyur Ibu Kota Kalimantan Timur ini.
Seperti di kawasan Jalan Damanhuri yang kembali terendam banjir saat hujan deras yang mengguyur Kota Samarinda pada Jumat (10/1/2025) sore.
Wali Kota Samarinda, Andi Harun, memberikan penjelasan terkait kejadian tersebut setelah meninjau langsung program pengendalian banjir.
Masalah utama di kawasan Damanhuri adalah terbatasnya lahan yang dapat digunakan untuk penanganan banjir.
"Di Damanhuri ini masalahnya adalah lahan, saya sudah meminta kepada Provinsi untuk mengalihkan lahan seluas 12 hektare di sekitar Gang Ogok menjadi kolam retensi," ungkap Andi Harun.
Lebih lanjut Andi Harun menjelaskan bahwa pihaknya telah mengajukan dua opsi kepada Gubernur Kaltim. Opsi pertama adalah agar lahan tersebut dihibahkan kepada Kota Samarinda, sehingga pemerintah kota dapat langsung mengerjakan pembangunan kolam retensi.
Kemudian opsi kedua adalah agar Provinsi Kaltim melalui PUPR membangun kolam retensi di lokasi damanhuri.
"Namun saya dengar lahan tersebut kemungkinan akan dibangun kantor BPBD dan kami sudah mengirimkan surat serta berkomunikasi dengan BPKAD dan PUPR Provinsi untuk mencari solusi terbaik," tuturnya.
Lebih lanjut, Andi Harun menjelaskan bahwa mencari solusi teknis di kawasan tersebut tidaklah mudah.
"Kawasan Damanhuri dan Gang Ogok sangat padat pemukimannya sehingga untuk membangun saluran drainase yang efektif kami harus sangat hati-hati dalam merancangnya. Tanpa adanya kolam retensi kami khawatir saluran air akan jebol dan justru menyebabkan genangan yang lebih besar," ucapnya.
Pemerintah Kota Samarinda, menurutnya tidak akan menyerah dalam mencari solusi terbaik.
“Kami terus berkomunikasi dengan pihak Provinsi dan berharap bisa segera mengintervensi lahan tersebut. Mudah-mudahan pada tahun depan, program ini sudah bisa berjalan,” ungkapnya.
Terkait dengan lahan seluas 12 hektare yang berada di Provinsi Kaltim, Wali Kota Samarinda juga menekankan pentingnya pengalokasian tanah tersebut untuk pembuatan kolam retensi.
“Kami berharap ada kejelasan dari Provinsi agar kami dapat segera membangun kolam retensi yang efektif untuk mengatasi banjir di kawasan Damanhuri,” pungkasnya.
(*)