Kepala Seksi Prasarana Jalan Dishub, Rinjani Kusuma, juga menyebutkan bahwa selama periode tertentu, pelican crossing berpotensi memperburuk kemacetan.
"Selama jam sibuk, terutama di siang dan sore hari, arus kendaraan di kawasan tersebut sudah sangat padat. Jika pelican crossing tetap aktif, antrean kendaraan bisa semakin panjang," terang Rinjani.
Lebih lanjut, pihak Dishub juga mengingatkan bahwa penggunaan fasilitas pelican crossing yang berlebihan dapat memengaruhi kondisi alat tersebut.
Sejak dipasang, tombol pelican crossing telah digunakan lebih dari 100 kali dalam sehari.
“Mengingat besarnya jumlah kendaraan dan pejalan kaki yang lalu lalang pada malam Tahun Baru, penggunaan tombol ini diperkirakan akan meningkat hingga 300 kali, yang berisiko mempercepat kerusakan perangkat tersebut,” ucapnya.
Hal ini menjadi perhatian serius, mengingat anggaran yang dikeluarkan untuk dua pasang pelican crossing pada tahun ini mencapai Rp477 juta. (*)