POPNEWS.ID - Sebuah video viral memerlihatkan seorang anak perempuan ditemukan tengah melindungi adik laki-lakinya di bawah reruntuhan gempa Turki-Suriah.
Daily Mail melaporkan sang kakak bernama Mariam, 7 tahun sedangkan adiknya bernama Ilaaf.
Mereka sudah terjebak selama sekitar 36 jam.
Sang kakak tampak menggunakan tangan kanannya untuk melindungi kepala adiknya.
Dalam video, Mariam tampak memohon diselamatkan oleh tim penyelamat yang menemukannya.
Ia berkata, "Pak, tolong selamatkan saya dan adik saya."
"Saya akan melakukan apapun yang Anda mau."
"Saya akan menjadi pelayan Anda."
Kakak beradik itu terjebak di bawah reruntuhan di rumah mereka di Besnaya-Bseineh dekat Haram, Suriah.
Foto lain kemudian dibagikan, memperlihatkan dua anak itu beristirahat di tempat tidur setelah mereka diselamatkan.
Ayah mereka Mustafa Zuhir Al-Sayed mengatakan dia, istrinya, dan tiga anak mereka sedang tidur ketika gempa terjadi.
Dia berkata, "Puing-puing mulai berjatuhan di atas kepala kami dan kami tinggal dua hari di bawah puing-puing."
Mereka semua diselamatkan dari rumah yang hancur.
Terperangkap di bawah reruntuhan rumah mereka, Al-Sayed mengatakan keluarganya membaca Al-Quran dan berdoa dengan suara keras agar seseorang menemukan mereka.
“Orang-orang mendengar kami, dan kami diselamatkan – saya, istri saya dan anak-anak."
"Terima kasih Tuhan, kami semua masih hidup dan kami berterima kasih kepada mereka yang telah menyelamatkan kami,” katanya.
Perwakilan PBB Mohamad Safa juga membagikan kisah penyelamatan dua bersaudara itu.
Ia meminta netizen untuk berbagi kabar positif di tengah banyak cerita negatif terkait meningkatnya jumlah kematian yang mencapai lebih dari 15.000 orang dan bisa mencapai 20.000 di seluruh negeri dan Turki.
Lebih dari 15.000 orang tewas setelah gempa berkekuatan 7,8 mengguncang Turki tenggara dan Suriah barat laut Senin pagi, menurut pejabat seperti dilansir ABC News.
Gempa menjelang fajar itu berpusat di kota Pazarcik di provinsi Kahramanmaras tenggara Turki dan diikuti oleh beberapa gempa susulan yang kuat.
Ribuan bangunan roboh di kedua sisi perbatasan.
Jumlah korban tewas diperkirakan akan meningkat saat petugas penyelamat mencari korban di tumpukan puing yang sangat besar. (*)