"Mudah-mudahan melalui anak-anak ini, semua orang bisa berusaha semaksimal mungkin mengurangi sampah,"harapnya.
Sementara itu, Kepala SMP Negeri 35 Samarinda, Dini Indriani mengatakan bahwa penerapan sekolah tanpa sampah telah disosialisasikan ke seluruh warga sekolah.
Dari seluruh tenaga pendidik dan staf, orang tua siswa, pelajar, hingga penjual kantin.
"Kami sudah bikin bahwa anak-anak yang belanja di kantin itu menggunakan boks nasi atau makanan dan tumbler. Jadi mereka dilayani oleh penjual kalau menggunakan itu,"kata Dini.
Sehingga pihaknya terus bersinergi supaya penerapan sekolah tanpa sampah terus maksimal dan terus berlanjut.
"Misalnya kantin ini jual air mineral. Dia pakai plastik kan jadi airnya dituang ke tumblr dan sampahnya menjadi tanggung jawab kantin. Nah nanti sampah itu berupa botol plastik itu biasanya kami kumpulkan buat bikin tadi salah satunya tatakan pot," jelasnya.
(Advetorial)