“Pada saat itu, kami berpikir bahwa manusia adalah tokoh antagonis utama di bumi. Kita adalah yang paling bodoh dan mudah tertipu, menghabiskan waktu kita untuk melakukan dan membenarkan semua jenis keserakahan dengan menghancurkan dunia. Kita adalah orang-orang yang telah membunuh diri kita sendiri secara tidak kompeten!" ucap Marsya.
Berangkat dari kegelisahan mereka akan dahsyatnya bencana-bencana tersebut, “The Enemy of Earth is You” menjadi sebuah lagu yang mengekspresikan hati mereka yang hancur dan penderitaan.
“Ini adalah lagu yang merangkum kebencian kami terhadap siapa pun yang menjadi musuh bumi. Di sisi lain, single ini mengingatkan kita untuk tidak menjadi salah satu dari mereka,” kata Marsya.
Di balik kesuksesaan single tersebut, gitaris NTRL Coki Bollemeyer berperan penting dalam pembuatan single ini sebagai produser.
Dengan sound dan ritme yang mengambil beberapa referensi dari riff-riff nu metal era 90-2000-an, Coki membantu menganyam komposisi lagu yang mengartikulasikan rasa kesedihan namun dibungkus dengan suara garang khas VOB.
Bertepatan dengan peluncuran single ini, VOB juga terlibat bersama lebih dari 6.600 musisi dan pekerja industri musik di seluruh dunia dalam Music Declares Emergency (MDE), sebuah gerakan global yang menyatukan para musisi, profesional di bidang industri musik, serta berbagai organisasi untuk menggunakan musik sebagai sarana dalam meningkatkan kesadaran publik mengenai isu-isu iklim dan perlindungan terhadap kehidupan di Bumi.
Kampanye yang bertajuk NO MUSIC ON A DEAD PLANET, MDE telah mengumpulkan banyak dukungan dari beberapa artis dan band ternama di dunia, termasuk Billie Eilish, Arcade Fire, The 1975, Imogen Heap, Fatboy Slim, Major Lazer, dan Tom Morello.
Lebih jauh lagi, lagu “The Enemy of Earth is You” juga menjadi single yang akan masuk dalam debut album mereka bertajuk Retas yang akan dirilis Juli 2023.
Tak hanya itu saja, nama VOB memang telah melejit seantero dunia.