Mayoritas pelanggan hanya mengisi air galon dengan kapasitas 17-20 liter.
Jika dihitung, dalam sebulan pemakaian mereka hanya sekitar 80 liter, sementara satu kubik air setara dengan 1.000 liter.
"Perkiraan kalau satu galon itu 20 liter bisa dipakai seminggu sekali, dalam sebulan cuma 80 liter. Sementara 1 kubik itu seribu liter. Jadi, butuh 10 bulan untuk mencapai 1 kubik. Makanya, pemakaian masih nol," jelasnya.
Fenomena ini menjadi tantangan bagi Perumdam Tirta Kencana, mengingat investasi untuk menghadirkan layanan Air Siap Minum ini tidaklah kecil.
Oleh karena itu, perusahaan berupaya mencari solusi agar layanan ini bisa lebih dimanfaatkan masyarakat. (*)