Entah mana yang benar, satu hal pasti setelah perang selesai, Kasdut beralih dari pejuang menjadi penjahat.
Ini diambilnya karena terhimpit masalah ekonomi.
Kala itu dia sudah berkeluarga dan harus putar otak mencari uang.
Akibat tak punya pekerjaan, dia mengambil jalan pintas: menjadi penjahat.
Kasus pertama Kasdut terjadi pada 11 Agustus 1953.
Kala itu, Kasdud merampok rumah orang kaya keturunan Arab bernama Ali Badjened.
Dia beraksi bersama kelompok perampok buatannya, terdiri dari Bir Ali, Mulyadi, dan Abu Bakar.
Dalam aksi kali ini dia berhasil merampas harta Ali Badjened, termasuk membunuhnya.
Praktis, kabar perampokan disertai pembunuhan, sesuatu yang masih jarang terjadi di masa itu, seketika viral dan buat geger.
Kasdut langsung menjadi sorotan dan buronan kepolisian.
Sayangnya, Kasdut licin bak belut. Dia sulit sekali ditangkap.
Pada masa jayanya, Kasdut dikenal sebagai penjahat spesialis barang antik.
Menariknya, menurut Petrik Matanasi, Kasdut sempat dijuluki "Robin Hood" Indonesia karena ternyata hasil rampokannya sering dibagikan ke kaum miskin.