POPNEWS.ID - Insiden kekerasan kembali mencoreng dunia sepak bola Indonesia pada Kamis (13/2/2025) setelah terjadi kerusuhan dalam dua pertandingan Liga 2 dan Liga Nusantara.
Peristiwa ini semakin memperburuk citra sepak bola Tanah Air dan menambah deretan masalah yang harus dihadapi, dengan ancaman besar yang dapat mengganggu harapan Indonesia untuk tampil di Piala Dunia 2026.
Kerusuhan pertama terjadi setelah pertandingan antara Persekabpas Pasuruan dan Tornado FC di Stadion R Soedarsono, Bangil. Kekalahan 1-2 dari tim tamu membuat suporter dan pemain Persekabpas kalap.
Dalam video yang beredar di media sosial, terlihat suporter yang nekat masuk ke lapangan sambil membawa benda tajam, menyebabkan ketegangan yang semakin meningkat.
“Kekerasan dalam pertandingan sepakbola. Kejadian ganas serupa ini jadi buruk rupa dikompetisi lokal,” tulis akun Instagram @nusaliga yang merekam kejadian tersebut.
Tensi semakin tinggi ketika pemain Persekabpas mengejar tim Tornado FC usai peluit panjang dibunyikan.
Beberapa pemain dan official Tornado FC dilaporkan mengalami luka-luka di kepala akibat penyerangan tersebut. Penyerbuan oleh suporter ini menambah catatan buruk peristiwa kekerasan yang sering terjadi dalam pertandingan sepak bola di Indonesia, yang telah merepotkan penyelenggara dan penggemar.