Presiden Jokowi meminta agar peluang yang dimiliki Indonesia bisa dimanfaatkan, salah satunya dengan berhati-hati dalam memilih pemimpin Indonesia ke depan.
"Sehingga sering saya bicara bolak-balik hati-hati memilih pemimpin," tutur Jokowi.
Namun, mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyatakan menyerahkan sepenuhnya kepada masyarakat untuk memilih pemimpin yang diyakini oleh masing-masing.
Sebab, menurut Jokowi, siapa pun yang terpilih sebagai Presiden hasil Pemilu 2024 merupakan kehendak Tuhan Yang Maha Esa dan berdasarkan pilihan masyarakat.
"Siapa pun yang Bapak, Ibu dan saudara-saudara pilih, itu adalah memang kehendak pertama memang kehendak Allah yang kedua memang kehendak rakyat," kata Jokowi.
"Mau memilih Pak Anies, silahkan. Mau memilih Pak Prabowo, silahkan. Mau memilih Pak Ganjar, silahkan.
Karena asal jangan memilih Pak Bahlil.
Karena semuanya nanti akan ditentukan oleh rakyat di 14 Februari yang akan datang," tambahnya. (*)