POPNEWS.ID - Kasus penembakan terhadap warga negara Indonesia (WNI) di Malaysia turut mendapatkan tanggapan dari Presiden Prabowo Subianto.
Prabowo mengungkapkan harapannya agar proses investigasi dapat dilakukan secara menyeluruh oleh pihak berwenang setempat.
Hal ini disampaikan Prabowo usai memberikan arahan dalam Rapat Pimpinan TNI Polri Tahun 2025 pada Kamis, 30 Januari 2025.
“Kita tentunya berharap ada investigasi,” ucap Presiden kepada awak di The Tribrata, Jakarta.
Prabowo juga mengingatkan masyarakat agar tidak terlibat dalam kegiatan ilegal yang dapat berisiko tinggi.
Selain itu, Ia mengimbau masyarakat untuk lebih waspada terhadap pihak-pihak yang menawarkan keuntungan dengan cara ilegal.
“Kalau nyelundup ke negara asing, risikonya negara asing akan bertindak. Jadi rakyat kita jangan mau dibohongi oleh sindikat-sindikat yang berjanji ini, berjanji itu,” lanjutnya.
Meski demikian, Presiden Prabowo percaya bahwa pemerintah Malaysia akan melakukan penyelidikan secara menyeluruh. Presiden juga mengatakan bahwa permasalahan ini sudah dibicarakan dengan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim saat kunjungan kenegaraannya ke Kuala Lumpur Senin kemarin (27/1).
“Itu secara garis besar kita bicarakan,” imbuhnya.
Sebelumnya Wakil Menteri, P2MI Christina Aryani, mengatakan insiden penembakan ini bermula saat petugas Agensi Penguatkuasa Maritim Malaysia (APMM) sedang melakukan patroli rutin di perairan Tanjung Rhu, Malaysia dan menemukan sebuah kapal yang diawaki oleh lima orang WNI yang diduga terlibat dalam kegiatan tidak prosedural.
Atas kejadian penembakan tersebut, satu orang tewas dan empat lainnya mengalami luka-luka.
“Jadi kronologi kejadiannya berawal pada hari Jumat 24 Januari 2025 pukul 03.00 pagi di perairan Tanjung Rhu, Malaysia. Di mana saat itu patroli APMM tengah bertugas dan ada sebuah kapal yang ditumpangi atau diawaki oleh lima orang WNI Pekerjaan Migran Indonesia unprocedural,” kata Wakil Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Christina Aryani.
(*)