POPNEWS.ID - Nama mantan CEO Sony Music Entertaiment, Tommy Mottola ramai diperbincangkan publik, ditengah kasus yang menimpa rapper asal Amerika Serikat, Sean ‘Diddy’ Combs.
Belum lama ini Diddy ditangkap kepolisian Amerika Serikat terkait kasus pelecehan seksual, pemerasan hingga prostitusi.
Sementara itu, Tommy yang juga merupakan suami diva Meksiko Thalia, disebut memiliki pengaruh yang lebih besar dibanding Sean ‘Diddy’ Combs. Sejumlah perbincangan warganet di media sosial pun membahas perang dingin di antara kedua produser musik tersebut.
Kasus Sean 'Diddy' Combs Kini Dialihkan ke Hakim Baru Menjelang Sidang
Dilansir dari Showbiz CheatSheet, Tommy Mottola dan Sean ‘Diddy’ Combs saling terkait melalui Mariah Carey yang merupakan mantan istri Mottola. Mariah Carey juga merupakan teman dekat dari Diddy. Mariah Carey mengungkapkan bahwa Mottola tidak menyukai Diddy. Bahkan, pebisnis ulung itu pernah melontarkan ucapan yang meremehkan Diddy di depan Carey.
Pada awalnya, Carey membahas karier Diddy yang sedang menanjak dengan Mottola. Namun, saat itu Mottola justru mengatakan bahwa kesuksesan Diddy tidak akan bertahan lama. “Puffy (nama lain Diddy) akan memoles sepatu saya dalam dua tahun,” ucap Carey menirukan Mottola.
Meski begitu, kini Diddy maupun Mottola memiliki karier cemerlang sebagai produser musik. Terungkapnya kasus Diddy juga membuat banyak warganet kembali membahas perseteruannya dengan Mottola. Netizen menyebutkan bahwa Mottola lebih kuat dari Sean ‘Diddy Combs. Hal itu kemudian dihubungkan dengan potongan video Michael Jackson yang menyebut bahwa Mottola adalah orang paling kejam dan rasis di industri musik.
Menjadi topik perbincangan baru, berikut ini sosok Tommy Mottola yang disebut lebih kuat dan berpengaruh dari Sean ‘Diddy’ Combs.
Sosok Tommy Mottola
Thomas Daniel Mottola atau yang lebih dikenal sebagai Tommy Mottola adalah mantan Ketua dan CEO Sony Music Entertainment. Pria kelahiran New York, 14 Juli 1948 ini merupakan salah satu eksekutif paling berpengaruh dalam sejarah industri musik dunia.
Saat ini dia mengepalai Mottola Media Group, sebuah perusahaan media dan hiburan global di New York City yang mencakup produksi teater dan televisi. Tommy Mottola dikenal karena menemukan dan membimbing karier artis-artis ikonik, seperti Hall and Oates, Carly Simon, John Mellencamp, Mariah Carey, dan Celine Dion.
Dia juga orang yang mengontrak dan mengembangkan Gloria Estefan, Ricky Martin, Shakira, Jennifer Lopez, dan Marc Anthony. Karena kontribusinya itu, artis-artis yang ditemukan oleh Mottola disebut sebagai "Ledakan Latin" pada tahun 1999 oleh Majalah TIME.
Mottola memulai kariernya sebagai musisi dan artis rekaman di Epic Records pada usia 18 tahun. Dua puluh tahun kemudian, dia diangkat sebagai CEO Global Sony Music Entertainment. Ia menghidupkan kembali divisi penerbitan Sony dengan mengakuisisi katalog musik The Beatles dan Michael Jackson. Hal itu memungkinkan Sony menjadi salah satu label rekaman besar pertama yang menerapkan unduhan digital komersial.
Selama masa jabatannya, ia dianggap berhasil melipatgandakan pendapatan perusahaan. Dia sukses menjual sekitar 8 miliar CD yang menghasilkan penjualan hampir US$ 65 miliar dan memperluas operasi Sony Music Entertainment ke lebih dari 60 negara di seluruh dunia.
Pada tahun 2003, Mottola meninggalkan Sony dan mulai membangun perusahaan hiburannya sendiri yang mencakup segala hal, mulai dari mode dan teater hingga musik dan televisi. Ia menghidupkan kembali karier beberapa artis yang gagal, termasuk Marc Anthony dan Lindsay Lohan. Mottola juga berperan penting dalam debut Cassie Ventura (2006) dan Mika (2007).
(Redaksi)