Katanya acara itu sudah sampai 16 kali digelar.
Para brondong yang dijadikan tumbal itu juga diceritakan memang menjadi simpanan dari peserta atau tante-tante.
Dan, biasanya background si brondong berbeda-beda.
Ada uang dipakai bayar utang, orangtuanya kelilit utang atau orangtuanya di kampung sakit," ucapnya.
Ia menjelaskan bahwa pengalaman itu benar-benar dialaminya.
Arisan Brondong
Kejadian ini pernah terjadi di Palembang.
Kelompok wanita usia 40-an tahun aktif menggelar arisan berhadiah brondong.
Sekali lelang, nilainya bisa mencapai Rp 20 juta.
Arisan digelar tertutup di rumah mewah atau di VIP room karaoke.
transaksi ini terorganisir, terdapat peran makelar yang menyediakan berbagai tipe pria sesuai selera tante-tante girang itu.
Beberapa germo yang berkeliaran di kota metropolis ini berprofesi sebagai sopir taksi dan karyawan swasta.
Mereka mengenalkan koleksi brondong ke pemesan dengan imbalan fee sekitar 20 persen dari nilai transaksi.
Tanpa makelar, tante-tante ini kesulitan mendapatkan brondong sesuai keinginannya. (*)