Tata rias dahi adalah tata riasan khas untuk pengantin adat jawa yang lazim disebut paes.Pada rias pengantin wanita Paes Ageng Jogja ini, tata rias diawali dengan membuat cengkorongan atau riasan berbentuk runcing pada dahi. Riasan ini kemudian dihitamkan dengan bahan yang disebut pidih. Kemudian di bagian tepi cengkorongan diberi ketep berwarna emas serta serbuk emas yang disebut prada.
5.Cithak
Di bagian tengah cengkorongan diberi hiasan ketep dari ketep dan prada yang berbentuk segitiga dan belah ketupat. Hiasan tersebut dikenal dengan motif kinjengan atau capung.
Di tengah-tengah dahi, di atas ketinggian di kedua alis diberi hiasan berbentuk belah ketupat dari daun sirih yang disebut cithak. Cithak diletakkan tepat di tengah-tengah sebagai lambang bahwa seorang wanita harus fokus, berpandangan lurus ke depan dan setia.
6. Pethat Gunungan
Pethat atau sisir gunung diletakkan di depan cunduk mentul. Bentuknya yang menyerupai gunung memiliki makna bahwa perempuan merupakan sosok yang harus dijaga dan dihormati oleh suami.
7. Subang Ronyok
Subang Ronyok adalah riasan yang terletak pada telinga kanan yang terletak pada telinga kanan dan kiri yang terbuat dari emas berlian. Riasa ini memiliki makna meningkatkan pengetahuan manusia melalui cahaya kehidupan dan harapan.
Itulah makna dari riasan Paes Agung Yogyakarta yang dikenakan Erina selama prosesi akad nikah.
(Redaksi)