POPNEWS.ID - Sumber daya manusia (SDM) di Finlandia dikenal pintar-pintar.
Hal ini seiring dengan kualitas pendidikan di Finlandia yang dinilai sangat baik di dunia.
Dilansir dari World Economic Forum, Filandia unggul di atas Amerika Serikat dan negara-negara di Asia Timur yang dikenal sebagai peringkat nomor satu dalam matematika dan sains.
Menurut data The Program for International Student Assessment (PISA), Finlandia adalah negara yang kaya dengan reformasi intelektual dan pendidikan.
Tak Ada PR
Menurut Organization for Economic Cooperation and Development (OECD), para siswa di Finlandia memiliki jumlah pekerjaan rumah (PR) yang paling sedikit dibanding para siswa di seluruh dunia.
Bahkan, para siswa hanya menghabiskan maksimal 30 menit untuk mengerjakan tugas dari sekolah di rumah.
Tak Ada Ujian Nasional (UN)
Finlandia tidak memiliki tes standar untuk seluruh siswa seperti Ujian Nasional (UN).
Namun Finlandia mengadakan Ujian Matrikulasi Nasional dan bersifat sukarela untuk siswa tahun terakhir menengah atas.
Sebagai gantinya, seluruh siswa di Finlandia dinilai secara individual dengan sistem penilaian yang telah ditetapkan oleh guru masing-masing.
Lalu, keseluruhan nilai perkembangan siswa dilakukan oleh Kementerian Pendidikan setempat.
Tanpa Ranking
sistem pendidikan di negara Eropa utara itu tidak menekankan pada persaingan.
Berbeda dengan negara lain yang menuntut siswanya untuk meraih nilai tinggi di kelas.
Guru S2 atau Master
Terakhir, sistem pendidikan di negara Eropa utara itu tidak menekankan pada persaingan.
Berbeda dengan negara lain yang menuntut siswanya untuk meraih nilai tinggi di kelas.
Baru Boleh Sekolah Usia 7 Tahun
Di Finlandia, anak-anak baru diizinkan untuk bersekolah saat sudah menginjak usia tujuh tahun.
Pada periode awal pendidikan, Pemerintah Finlandia memberikan kebebasan dengan tidak memberikan pendidikan wajib.
Hal ini agar anak-anak dapat menikmati masa kecilnya dengan maksimal.
Berbeda dengan Indonesia, Finlandia memiliki durasi wajib belajar yang lebih singkat.
Finlandia hanya menerapkan 9 tahun wajib belajar bagi semua anak.
Pendidikan setelah kelas 9 atau di atas usia 16 tahun adalah hal yang opsional.
Cara Belajar Santai
Para siswa biasanya hanya memiliki beberapa kelas dalam sehari. Mereka diberi waktu untuk makan hingga bersantai. Bahkan, para siswa diberikan waktu 15 hingga 20 menit untuk meregangkan tubuh, menghirup udara segar, dan beristirahat.
Tidak hanya para siswa, para guru juga diberikan ruang khusus di setiap sekolah untuk bersantai, bersiap-siap untuk mengajar, atau sekadar bersosialisasi.
Guru yang Sama
Para siswa di Finlandia diajari oleh guru yang sama selama enam tahun bersekolah. Dengan demikian, guru bisa berperan sebagai mentor atau bahkan anggota keluarga.
Selama masa pendidikan itu, siswa dan guru saling membangun rasa percaya sehingga mereka saling mengenal dan menghormati. Hal ini diterapkan karena setiap individu memiliki kebutuhan dan gaya belajar yang berbeda-beda.
Dengan menerapkan sistem guru yang sama selama bertahun-tahun, para guru dapat mengetahui kebutuhan khusus para siswanya. Mereka pun dapat memetakan dan memerhatikan perkembangan siswa.
Sekolah Tak Terlalu Pagi
Siswa di Finlandia baru memulai sekolah pada pukul 09.00 hingga 09.45. Menurut penelitian yang dipublikasikan PubMed Central, jam belajar di sekolah yang lebih awal bisa berdampak buruk terhadap kesehatan, kebahagiaan, dan tingkat kematangan siswa.
Sekolah Finlandia biasanya berakhir pada pukul 02.00 hingga 02.45. Selain periode kelas yang lebih lama, waktu istirahat mereka juga menyesuaikan. (*)