Santoso menduga, ada keterkaitan antara kasus korupsi penambangan timah ilegal dengan insiden ini.
Ia meyakini teror macam ini tak akan membuat Kejaksaan Agung (Kejagung) mundur dalam mengusut kasus penambangan timah ilegal.
"Kepada Jampidsus saya yakin tidak akan mundur setelah peristiwa ini. Namun, semakin fokus dalam mengurai siapa para pelaku penambangan timah ilegal ini, yang menyebabkan kerugian negara mencapai Rp270 Triliun," kata Santoso.
Santoso mengatakan, insiden teror seperti ini seharusnya bisa membuat Kejagung makin berani untuk mengungkap siapa oknum APH yang membekingi tambang timah ilegal.
"Atas kasus yang diduga pengintaian kepada Jampidsus oleh oknum anggota Densus 88, akan diharapkan dapat membuka kotak pandora, siapa tokoh sentral penambangan timah ilegal yang sangat besar ini," tutur dia.
Kronologis Densus 88 Ketahuan Intai Jampidsus
Diberitakan sebelumnya, Jampidsus Febrie Adriansyah diduga telah dikuntit oleh Tim Densus 88 saat makan malam di salah satu restoran Prancis di kawasan Jakarta Selatan.
Akhirnya, satu anggota polisi dari satuan Densus 88 atau Detasemen Khusus Antiteror tertangkap atas kejadian tersebut.
Dari informasi yang ada, insiden itu terjadi di kawasan Cipete, Jakarta Selatan pada Minggu (19/5/2024) lalu sekitar pukul 20.00-21.00 WIB.