Seperti diketahui, 1 prajurit gugur, 4 luka-luka, dan 4 lainnya hilang dalam serangan KKB di Nduga, Papua Pegunungan akhir pekan lalu.
Julius menerangkan selama ini TNI melakukan pendekatan humanis kepada KKB dan simpatisannya. Pun pemisahan penduduk dengan KKB.
"Patut dicatat, metode-metode dengan pendekatan soft aproach, pendekatan hukum, sudah dan terus dilakukan.
Pemisahan penduduk dan separatis juga dilakukan. Bukankah metode ini sudah berjalan sangat lama?" tutur Julius.
"Peningkatan siaga tempur dilakukan hanya di daerah-daerah rawan," kata Julius Widjojono.
Daerah-daerah rawan, sambung Julius, adalah yang merupakan daerah operasi kelompok kriminal bersenjata (KKB). "Daerah yang ditandai sebagai pusat-pusat operasi mereka," katanya.
Julius menuturkan, meski berstatus siaga tempur di daerah operasi KKB, namun kekuatan alutsista dan persenjataan TNI tak berubah.
"Adapun secara fisik, kekuatan alut (alat utama sistem senjata/alutsista) dan persenjataan tidak ada perubahan," ucap Julius. (*)