"Sinterklas pasti memiliki akses ke teknologi mesin jet tipe baru yang mampu menggantikan efek semangat Natal," ujarnya menambahkan.
Lebih lanjut, para ahli menerapkan beberapa konsep fisika dasar untuk membuat kereta luncur tetap terbang.
Dalam hal ini, mereka berasumsi Sinterklas memiliki kereta luncur dari angkatan laut Inggris abad ke-19 yang dimodifikasi dengan sepasang sayap dari Boeing 747 yang terpasang di kedua sisinya.
Tak lupa, mereka juga membuat asumsi soal berat semua hadiah yang akan diserahkan pada anak-anak baik di dunia.
Akhirnya didapatkan kesimpulan bahwa roket Saturn V buatan NASA dianggap memiliki kemampuan setara kereta luncur Sinterklas yakni bergerak dengan kecepatan 19 ribu kilometer/jam.
Dengan begitu, kereta luncur Sinterklas, berdasarkan teori para fisikawan itu, sebenarnya bisa terbang dengan teknologi modern.
Bahkan, semua hadiah yang dibawa Sinterklas untuk anak-anak baik di dunia disebutkan dapat dikirimkan dalam satu malam.