"Juga dalam skala-skala tertentu, mereka bisa ikut serta di dalam pembangunan berbagai fasilitas di lapangan.
Misalnya, kami dihubungi oleh diaspora global, orang-orang Indonesia yang ada di luar negeri jumlahnya 8 juta orang, 'Pak, kami ingin mempunyai rumah diaspora di IKN.
Boleh nggak kami difasilitasi'," tuturnya.
"Hal-hal seperti ini tentu merupakan inisiatif dari komunitas dari masyarakat yang baik dan mereka juga nanti akan 'mencari' dananya sendiri untuk membangun itu.
Kami sifatnya fasilitasi sejauh desain dan hal-hal prinsip untuk menjaga keharmonisan rancang bangun dari kota itu tetap terjaga," sambungnya. (*)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS