Jumat, 22 November 2024

Kabar Gembira, Badan Otorita akan Fasilitasi Masyarakat yang Ingin Punya Rumah di IKN Nusantara

Selasa, 29 Maret 2022 16:34

Bambang Susantono dikabarkan jadi kandidat Kepala Badan Otorita IKN Nusantara.

POPNEWS.ID - Pemerintah melalui Badan Otorita Ibu Kota Negara terus berupaya menggali sumber pendanaan pembangunan IKN Nusantara.

Beberapa waktu lalu, Softbank yang digadang-gadang menjadi investor utama pembangunan IKN di Penajam Paser Utara, memilih angkat kaki.

Hal ini memaksa pemerintah memutar otak mencari sumber pendanaan baru.

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan mencoba meyakinkan Arab Saudi dan Qatar untuk menanamkan investasi di IKN pengganti Jakarta, tersebut.

Kepala Otorita IKN Nusantara Bambang Susantono mengatakan pihaknya masih terus melakukan persiapan dan perencanaan pembangunan IKN.

Bambang menuturkan pihaknya menyiapkan perencanaan pembangunan hingga 2045.

"Membangun kota itu tidak sebentar, artinya tidak bisa 3-5 tahun.

Artinya, ini akan memakan satu langkah panjang 15 hingga 20 tahun ke depan dan bahkan kita punya perencanaan hingga 2045," ujar Bambang dalam konferensi pers yang ditayangkan melalui akun YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (29/3/2022).

Oleh sebab itu, Bambang mengatakan hal ini membutuhkan support dan pembiayaan dari berbagai elemen.

Menurut Bambang, dalam undang-undang, pembiayaan bisa didapat dari beberapa sumber, salah satunya urun rembuk masyarakat.

"Ini tentu saja membutuhkan support dan pembiayaan dari berbagai elemen masyarakat.

Kalau kita lihat UU-nya, kan ada yang didapat dari pemerintah, ada APBN, APBD ataupun KPBU dan juga dari masyarakat sendiri, masyarakat bisa urun rembuk," tuturnya.

Bambang menuturkan, selain urun rembuk, dalam hal-hal tertentu masyarakat juga dapat ikut serta dalam pembangunan fasilitas.

Ia mencontohkan adanya kelompok masyarakat yang berminat untuk mempunyai rumah di IKN, maka akan difasilitasi.

"Juga dalam skala-skala tertentu, mereka bisa ikut serta di dalam pembangunan berbagai fasilitas di lapangan.

Misalnya, kami dihubungi oleh diaspora global, orang-orang Indonesia yang ada di luar negeri jumlahnya 8 juta orang, 'Pak, kami ingin mempunyai rumah diaspora di IKN.

Boleh nggak kami difasilitasi'," tuturnya.

"Hal-hal seperti ini tentu merupakan inisiatif dari komunitas dari masyarakat yang baik dan mereka juga nanti akan 'mencari' dananya sendiri untuk membangun itu.

Kami sifatnya fasilitasi sejauh desain dan hal-hal prinsip untuk menjaga keharmonisan rancang bangun dari kota itu tetap terjaga," sambungnya. (*)


IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baca berita kami lainnya di
Tag berita:
POPentertainment