Sebagai seorang ekonom paling terkemuka pada masanya, Soemitro pernah menjabat sebagai Menteri Perdagangan dan Industri, menteri Keuangan, dan Menteri Riset, baik selama orde baru maupun orde lama.
Diketahui bahwa Soemitro berasal dari keluarga ningrat dari Jawa, sebagai anak sulung dari Raden Mas Margono Djojohadikusumo.
Dirinya menempuh pendidikan di Universitas Sorbonne, Sekolah Tinggi Ekonomi Belanda.
Pada tahun 1946, dirinya pulang ke Indonesia dan diangkat sebagai staf oleh Perdana Menteri Sutan Sjahrir.
Lalu, dirinya juga bergabung dengan partai sosialis yang dipimpin oleh Sjahrir bernama Amir Sjarifuddin.
Saat Perang Dunia 2 berakhir, Soemitro ikut serta dalam delegasi Indonesia untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa di Amerika Serikat.
Di dalam misi ini, Soemitro memiliki peran untuk menggalang dana internasional demi kemerdekaan Indonesia.
Bahkan, dirinya juga pernah menjabat sebagai direktur utama Banking Trading Center (BTC) dan sempat menjadi kuasa Republik Indonesia di Washington.
Tak ketinggalan, Ayah Prabowo ini juga ikut serta dalam Konferensi Meja Bundar dan setelah itu bergabung dengan Partai Sosialis Indonesia.
Pada era Soekarno, Soemitro menjabat sebagai Menteri Keuangan, Menteri Perindustrian dan Perdagangan, dan Menteri Negara Riset.
Selama orde lama, Soemitro adalah salah satu menteri yang mendukung masukknya investor dan modal asing ke Indonesia.